Gilabola.com – Sudah cukup lama sejak terakhir kali Barcelona benar-benar terlihat seperti tim yang siap menaklukkan dunia sepak bola. Namun musim ini, racikan Hansi Flick tampaknya mulai menemukan bentuknya.
Dengan waktu sekitar dua bulan tersisa di musim kompetisi 2024/2025 ini, Barcelona masih aktif dalam tiga ajang: La Liga, Copa del Rey, dan tentu saja Liga Champions.
Pertandingan final Copa del Rey tinggal satu langkah lagi, sementara di La Liga mereka bisa semakin dekat dengan gelar jika berhasil mengatasi Real Madrid dalam El Clasico bulan depan.
Tapi Liga Champions, justru jadi ajang yang paling berat sejauh ini. Perjalanan masih panjang dan lawan berikutnya adalah Borussia Dortmund di babak perempat final.
Laga pertama akan digelar di kandang, Estadi Olímpic Lluis Companys, sementara leg kedua akan berlangsung di Jerman minggu depan. Barcelona datang ke pertandingan ini setelah hanya bermain imbang melawan Real Betis, dan kini mereka berharap bisa segera bangkit di kompetisi tertinggi antarklub Eropa ini.
Masalah Kebugaran
Isu kebugaran menjadi sorotan. Performa melawan Betis dianggap menurun karena kelelahan yang mulai menumpuk di tubuh para pemain. Nama-nama seperti Lamine Yamal dan Raphinha disebut tampil di bawah standar mereka.
Waktu istirahat yang minim jelas bukan pertanda baik, namun Flick diyakini berharap anak asuhnya bisa mengerahkan tenaga yang tersisa untuk malam penting di Liga Champions ini.
Dalam taktik permainan yang intens milik Flick, tenaga segar sangat dibutuhkan. Gaya bermain Barcelona sekarang menuntut para pemain untuk aktif menekan lawan, bahkan saat bola tidak dikuasai.
Jika para pemain kunci seperti Pedri, Jules Kounde, dan Lamine Yamal bisa menemukan kembali energi mereka, peluang untuk tampil dominan melawan Dortmund jadi terbuka.
Lini Tengah Jadi Kunci
Selain soal kebugaran, pertandingan kandang ini dianggap sangat penting. Tidak seperti saat melawan Benfica di babak sebelumnya, kali ini Barcelona tidak mendapat keuntungan leg kedua di kandang. Jika ingin tampil lebih tenang minggu depan di Jerman, maka malam ini jadi kesempatan emas untuk mencetak keunggulan agregat.
Faktor efisiensi penyelesaian akhir juga ikut menjadi bahan perhatian. Berkaca pada pertemuan sebelumnya dengan Dortmund, ketajaman lini depan akan sangat menentukan. Semua penyerang dituntut tampil maksimal karena setiap peluang akan berarti besar di level seperti ini.
Duel di lini tengah juga akan jadi panggung utama. Saat terakhir kali bertemu Dortmund di fase grup, Barcelona harus berjuang keras dan baru bisa menang setelah melakukan comeback.
Tapi satu hal yang cukup jelas dari laga itu: penguasaan lini tengah jadi pembeda. Kombinasi Frenkie de Jong dan Pedri di poros tengah memberi kestabilan yang dibutuhkan tim.
Tanpa Dani Olmo, Fermin Lopez diprediksi akan mengisi peran sebagai gelandang serang. Meski Dortmund akan menurunkan pemain seperti Julian Brandt dan Carney Chukwuemeka, kualitas Barcelona di area ini masih dianggap lebih unggul.
Tapi semua kembali lagi pada seberapa besar sisa energi yang dimiliki para pemain tengah tersebut. Jadwal yang padat jelas mulai menggerus daya tahan, dan hanya mereka sendiri yang tahu apakah malam ini bisa dilewati dengan tekanan penuh sejak awal hingga akhir pertandingan.