Gilabola.com – Pelatih Juventus, Thiago Motta, secara terbuka mengakui bahwa VfB Stuttgart tampil lebih baik dan layak memenangkan pertandingan melawan timnya di Liga Champions. Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi Juventus di bawah asuhan Motta.
Usai laga, dia menilai bahwa Stuttgart mampu mendominasi permainan sejak menit awal, sementara Juventus kesulitan mengimbangi tempo lawan. Menurutnya, ketika sebuah tim tidak bisa mengendalikan permainan, mereka akan mengalami kesulitan di lapangan.
Juventus sempat datang ke pertandingan dengan kepercayaan diri tinggi setelah meraih kemenangan dalam dua laga sebelumnya, yaitu melawan PSV Eindhoven dan RB Leipzig.
Kemenangan terakhir mereka bahkan diraih dengan penuh drama, ketika tim mampu membalikkan keadaan meskipun bermain dengan 10 orang setelah Michele Di Gregorio diusir dari lapangan. Namun, tren positif tersebut tak berlanjut saat menghadapi Stuttgart.
Pertandingan melawan Stuttgart diwarnai oleh insiden kartu merah yang diterima Danilo. Bek Juventus itu harus keluar lapangan setelah menerima kartu kuning kedua karena melanggar pemain lawan, Roualt, di area penalti.
Meski penalti tersebut berhasil diselamatkan oleh Mattia Perin, penjaga gawang pilihan kedua Juventus, tim tetap tidak mampu menghindari kekalahan. Di penghujung laga, mantan pemain Atalanta, El Bilal Toure, memanfaatkan celah di pertahanan Juventus untuk mencetak gol kemenangan Stuttgart.
Pengakuan Thiago Motta
Thiago Motta menyatakan bahwa Stuttgart memang pantas mendapatkan kemenangan tersebut. Dia menjelaskan bahwa timnya gagal untuk mengambil alih kendali permainan dari Stuttgart, terutama di babak pertama.
Stuttgart, menurut Motta, mampu menaklukkan tekanan dengan memainkan bek tengah sisi kanan dan mengambil inisiatif dalam pertandingan. Kondisi tersebut membuat Juventus kesulitan untuk menerapkan gaya permainan mereka sendiri.
Saat Fabio Capello memberikan analisis bahwa tim-tim Italia cenderung bermain dengan tempo yang lambat sehingga lebih mudah dikalahkan di kompetisi Eropa, Motta tidak sepenuhnya setuju.
Menurutnya, masalah utama bukanlah tempo, melainkan ketidakmampuan Juventus untuk mendikte permainan. Stuttgart, jelas Motta, mampu mempertahankan penguasaan bola dan membuat Juventus lebih banyak bertahan. Namun, dia optimistis bahwa Juventus masih bisa meningkatkan performa mereka di pertandingan-pertandingan mendatang.
Krisis Cedera Mengganggu Performa Juventus
Motta juga menyoroti masalah cedera yang mulai menghantui Juventus. Beberapa pemain inti seperti Nico Gonzalez, Teun Koopmeiners, Gleison Bremer, dan Arek Milik absen dalam pertandingan ini.
Selain itu, Douglas Luiz terpaksa mundur saat pemanasan dan digantikan oleh Khephren Thuram. Cedera-cedera tersebut membuat Juventus kekurangan opsi di lini serang, terbukti dengan masuknya pemain muda Vasilije Adzic yang berusia 18 tahun untuk menggantikan Dusan Vlahovic pada menit ke-68.
Motta menjelaskan bahwa membangun skuad adalah tanggung jawab bersama antara dirinya dan klub. Dia setuju bahwa timnya membutuhkan lebih banyak daya serang untuk bisa bersaing dengan tim-tim seperti Stuttgart.
Namun, untuk bisa bermain dengan baik, Juventus harus terlebih dahulu solid dalam bertahan, yang sayangnya tidak mereka tunjukkan dalam pertandingan kali ini.
Motta menambahkan bahwa Stuttgart terlalu banyak diberikan ruang untuk mengontrol bola. Sementara itu, Juventus kesulitan membangun serangan ketika mereka mendapatkan bola.
Menurut Motta, hal ini menjadi tantangan besar bagi timnya, di mana satu-satunya kesempatan terbaik yang mereka ciptakan adalah melalui beberapa serangan balik. Dia mengaku bertanggung jawab atas performa ini dan berjanji akan terus bekerja keras untuk memperbaiki tim.
Fokus Persiapan Melawan Inter
Kekalahan ini jelas menjadi tamparan bagi Juventus, terutama karena mereka akan menghadapi laga penting di Serie A melawan Inter Milan pada akhir pekan. Thiago Motta menegaskan bahwa timnya harus segera bangkit dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk pertandingan tersebut.
Dia berharap Juventus bisa meningkatkan segala aspek yang masih kurang dalam permainan mereka, dimulai dengan pertahanan yang lebih solid dan serangan yang lebih terorganisir.
Motta percaya bahwa Juventus masih memiliki waktu untuk memperbaiki kesalahan dan siap bersaing kembali. Dia berjanji akan terus bekerja keras bersama tim untuk memastikan Juventus tampil lebih baik dalam pertandingan-pertandingan berikutnya.