Gila Bola – Thomas Tuchel menyampaikan simpatinya terhadap manajer Manchester United Erik ten Hag setelah klub Inggris itu tersingkir dari Liga Champions setelah kekalahan dari Bayern.
Bos Jerman itu yakin bahwa tim The Red Devils saat ini kekurangan kualitas dan kepribadian saat dia mengaku cukup terkejut tim sebesar mereka harus tersisih sebagai juru kunci grup.
Manchestre United membutuhkan kemenangan untuk memiliki peluang mencapai fase fase gugur, tetapi mereka tampil buruk di Old Trafford dengan Bayern memenangkan pertandingan dengan skor 1-0.
Dalam pertandingan tersebut, Kingsley Coman mencetak gol tunggal pertandingan di babak kedua, memastikan The Red Devils finis sebagai juru kunci dengan hanya tiga poin dari enam pertandingan.
Di laga ini, United kehilangan beberapa pemain kunci, termasuk Marcus Rashford, Casemiro, Lisandro Martinez, Christian Eriksen, dan Mason Mount. Selain itu, duo Harry Maguire dan Luke Shaw juga terpaksa keluar karena cedera.
Dalam konferensi pers yang kami beritakan dari Metro, Thomas Tuchel menyatakan keyakinannya bahwa keterbatasan opsi serangan Ten Hag mempengaruhi performa United, khususnya saat mereka tersingkir dari kompetisi Eropa.
Ketika ditanya apakah dia bersimpati pada pelatih Belanda itu dengan krisis pemain di skuadnya karena badai cedera, bos Jerman itu menjawab bahwa dia hampir selalu bersimpati pada pelatih lain.
Thomas Tuchel mengakui bahwa Erik ten Hag memiliki banyak pemain kunci yang cedera untuk pertandingan penting, yang membuat United kekurangan kepribadian, kualitas, dan serangan mengubah pertandingan.
Meskipun menyatakan simpati, mantan pelatih Chelsea itu menegaskan bahwa dalam kompetisi, mereka mencoba segalanya untuk memenangkan pertandingan sembari mengakui bahwa United finis di posisi terbawah Grup A merupakan kejutan.
Meskipun Manchester United dianggap sebagai klub besar, Tuchel menyatakan bahwa grup ini sulit, dan hasil-hasilnya sangat ketat dengan lawan-lawan yang sulit dan gaya permainan yang berbeda.
Bos Jerman menjelaskan bahwa pertandingan di grup ini sangat ketat, dan hasilnya sangat sempit. Meskipun United mungkin merasa nyaman di beberapa pertandingan, seperti di Istanbul, di mana mereka memimpin dengan nyaman, hasilnya bisa berubah dengan cepat.
Thomas Tuchel menekankan bahwa meskipun Manchester United adalah klub besar, mereka tetap bisa mengalami perubahan hasil dalam sekejap, dan seperti inilah sepak bola.
Meskipun bersimpati kepada rekan seprofesinya, bos Bayern Munchen menyatakan bahwa setiap pelatih tahu apa yang diperlukan untuk menjaga agar semuanya tetap mampu melanjutkan apa yang mereka perjuangkan.