Gilabola.com – Hansi Flick sempat menyampaikan bahwa bermimpi diperbolehkan, ketika bicara soal peluang Barcelona meraih treble musim ini. Pernyataan itu muncul setelah timnya menang tipis atas Atletico Madrid di semifinal Copa del Rey.
Dengan final melawan Real Madrid sudah menanti di akhir April dan posisi puncak klasemen La Liga masih mereka kuasai, peluang Barcelona makin terbuka, asalkan mereka bisa melaju di Liga Champions.
Lawan di babak perempat final kali ini adalah Borussia Dortmund, tim yang performanya tidak terlalu konsisten namun masih punya pemain-pemain berbahaya. Meski di atas kertas Barcelona lebih diunggulkan, laga ini tetap menjanjikan duel-duel panas di berbagai lini, terutama di sektor sayap dan pertahanan.
Raphinha vs Ryerson
Raphinha kembali menjadi andalan di lini depan. Dengan koleksi 11 gol dan lima assist dari 10 laga Eropa musim ini, dia menjadi pemain paling tajam di Liga Champions. Yang menarik, peningkatan performanya terjadi setelah berpindah posisi dari kanan ke kiri.
Perubahan ini membawa Raphinha dalam pertempuran langsung dengan Julian Ryerson, bek kanan Dortmund yang dikenal cepat, kuat dalam duel satu lawan satu, dan aktif membantu serangan.
Alex Crook dari talkSPORT menyampaikan bahwa pemain seperti Raphinha menjadi faktor pembeda bagi tim sekelas Barcelona. Meski sebelumnya berhasil mencetak gol ke gawang Dortmund, saat itu Ryerson sudah ditarik keluar karena cedera. Artinya, pertemuan kali ini akan jadi ujian sebenarnya bagi pemain Brasil tersebut.
Balde vs Adeyemi
Di sisi lain, Alejandro Balde juga bersiap menghadapi duel berat. Dia akan berhadapan dengan Karim Adeyemi, winger muda Dortmund yang punya kecepatan tinggi dan stamina luar biasa.
Meski masih sering tampil inkonsisten, Adeyemi menunjukkan intensitas dan komitmen tinggi saat membawa bola. Di bawah asuhan Niko Kovac, dia ditempatkan di kanan dalam formasi 4-2-3-1, yang berarti dia akan langsung berduel dengan Balde di sisi kiri pertahanan Barcelona.
Flick memberi tugas pada Balde untuk membawa bola dari belakang ke depan, sesuatu yang menjadi kekuatan utamanya sejak awal musim. Di sisi lain, kehadiran Adeyemi yang punya gerakan cepat dan kontrol bola yang baik dalam kecepatan tinggi, membuat sektor ini menjadi titik panas.
Adeyemi punya misi untuk menekan, sementara Balde tak hanya bertahan, tapi juga menjadi motor serangan dari sisi kiri. Duel ini juga bisa menentukan hasil antara Barcelona vs Borussia Dortmund.
Cubarsi vs Guirassy
Tak kalah penting, duel antara Pau Cubarsi dan Serhou Guirassy juga diprediksi menentukan arah pertandingan. Guirassy yang mencetak dua gol saat pertemuan terakhir di fase grup, kembali menjadi ancaman besar dengan 10 gol di Liga Champions musim ini.
Tapi Cubarsi, bek muda 18 tahun yang sudah menghadapi nama-nama seperti Mbappe dan Julian Alvarez, tampaknya tak gentar sedikit pun. Dalam pertemuan sebelumnya, dia bahkan sempat merebut bola langsung dari Guirassy dan melancarkan serangan balik cepat.
Flick kemungkinan besar akan memasangkan Cubarsí dengan Inigo Martinez atau Ronald Araujo, tergantung pada pendekatan strategi yang ia pilih. Namun, yang pasti, Guirassy akan kembali mencoba peruntungannya menghadapi bek muda yang sedang naik daun itu.