Gila Bola – Real Madrid akan lebih dulu tandang ke Bayern Munchen di leg pertama semi-final Liga Champions, Rabu (1/5) dini hari. Tiga hal penting mengemuka jelang pertemuan dua tim papan atas Eropa tersebut.
Los Blancos berhasil melaju ke babak semifinal setelah laga melelahkan selama 120 menit di kandang Manchester City dan berakhir dengan drama adu penalti yang ditutup dengan skor 3-4 (1-1) untuk kemenangan El Real.
Sedangkan Bayern, berhasil melaju ke empat besar setelah unggul agregat, 3-2, atas Arsenal – imbang 2-2 di leg pertama perempat-final dan menang 1-0 di leg kedua. Pertemuan Die Roten dengan tim asuhan Carlo Ancelotti ini dipastikan akan berlangsung sengit dini hari nanti.
Apalagi, laga yang mempertemukan dua tim raksasa tersebut akan menentukan tim mana yang lebih layak difavoritkan memboyong pulang gelar juara Liga Champions musim ini.
Catatan positif bagi Los Blancos, mereka punya catatan gemilang atas tim-tim asal Jerman dalam satu dekade terakhir. Madrid bahkan belum pernah kalah dari mereka di ajang Liga Champions sejak tahun 2012.
Berikut ini tiga hal yang banyak dibicarakan jelang laga Bayern Munchen melawan Real Madrid, seperti yang dilansir dari Madrid Universal:
Real Madrid Terapkan Rencana Permainan yang Sama
Saat drawing babak knockout Liga Champions dilakukan beberapa waktu lalu, sudah terlihat jelas bahwa Madrid tak akan jalani turnamen ini dengan mudah. Apalagi, mereka harus bertarung melawan tim-tim favorit lainnya.
Satu tim yang sangat menyulitkan tim asuhan Carlo Ancelotti itu adalah Manchester City – tim pertama yang harus mereka hadapi di babak sistem gugur. Bisa dibayangkan, El Real harus berdarah-darah di dua leg laga melawan raksasa Inggris tersebut.
Madrid akhirnya berhasil melaju, setelah lakoni laga sulit di Etihad. Meski berhasil lolos ke babak berikutnya, tapi jelas terlihat bagaimana skuad Pep Guardiola menjadi tim yang bermain lebih baik dan lebih banyak menyerang, sementara El Real hanya bisa mengandalkan serangan balik.
Namun, harus diakui, itulah cerdiknya rencana permainan Ancelotti dan mentalitas skuad Los Blancos, karena hanya hasil akhir-lah yang diperhitungkan di ruang ganti.
Di saat ruang ganti sudah jelas-jelas menetapkan bahwa hal terpenting adalah hasil akhir dan bukan cara bermain melawan City, rencana untuk laga melawan Bayern Munchen dipastikan akan tetap sama.
Jelang leg pertama semi-final yang akan berlangsung di Bavaria, skuad Ancelotti harus berusaha pertahankan keunggulan mereka dan tak alami defisit.
Bayern Munchen Kehilangan Banyak Andalannya
Ancelotti berangkat ke Jerman dengan skuad yang hampir lengkap, tapi tidak demikian dengan Thomas Tuchel. Bayern keholangan sejumlah pemain jelang laga akbar melawan Madrid tengah pekan ini.
Die Roten kehilangan sejumlah pemain kunci akibat cedera, sehingga ketersediaan mereka untuk laga melawan Madrid menjadi diragukan.
Jamal Musiala – pemain yang diandalkan klub Bavarian di sepertiga terakhir lapangan, sudah absen di dua pertandingan terakhir yang dilakoni Bayern akibat cedera otot.
Dia juga absen dalam latihan yang digelar Bayern di awal pekan ini, sehingga tak jelas apakah dia cukup bugar untuk menjadi starter, atau masuk sebagai pengganti.
Selain Musiala, Matthijs de Ligt – bintang lini belakang Bayern, dan Konrad Laimer, juga ditarik keluar akibat cedera.
De Ligt – bek tengah pilihan pertama Bayern, absen dalam latihan di awal pekan ini, dan hampir dipastikan akan absen untuk laga melawan Madrid.
Karena itu, tetap harus dilihat bagaimana masalah cedera ini memberi dampak pada rencana permainan Bayern di Allianz Arena. Madrid tentunya harus bisa memanfaatkan kelemahan Die Roten di laga ini.
Real Madrid Percaya pada Militao
Banyak yang memperkirakan kembalinya Eder Militao akan dilanjutkan dengan langkah besar berikutnya saat Madrid bertemu Real Sociedad di awal pekan ini, terutama dengan mempertimbangkan kemungkinan rotasi besar-besaran yang harus dilakukan.
Pemain asal Brasil ini memang jarang masuk starting lineup Real Madrid, tapi dia berhasil tuntaskan pertandingan selama dua kali 45 menit di San Sebastian.
Namun di saat pertandingan lanjutan di Liga Champions akan segera digelar, Ancelotti dipastikan bakal memasukkan kembali Militao ke starting lineup skuadnya di laga itu, meskipun ada pro-kontra terkait hal tersebut.
Ancelotti lebih memilih mainkan Aurelien Tchouameni dibandingkan Nacho Fernandez di laga leg pertama melawan Manchester City – semata-mata karena dominasi pemain Perancis itu dalam duel-duel di udara, dan Ancelotti memandang kelebihan ini harus dimanfaatkan saat mereka hadapi tim elit serupa City.
Dalam skenario itu, logika yang sama juga berlaku di pertandingan melawan skuad asuhan Thomas Tuchel, dan Ancelotti bisa mainkan Militao sebagai starter bersama Antonio Rudiger.
Namun, Militao punya satu kelemahan, yakni kebugarannya. Karena itulah masih belum jelas apakah pemain asal Brasil itu siap bermain selama 90 menit di laga semi-final Liga Champions, dan dia tetap bugar sesuai kebutuhan klub.
Jika kondisi kebugarannya tak mendukung, maka dikhawatirkan para pemain seperti Harry Kane, Leroy Sane, Serge Gnabry dan Thomas Muller berhasil lakukan serangan balik yang teramat kejam bagi Madrid.