Gilabola.com – Javier “Chicharito” Hernandez ikut angkat bicara soal tersingkirnya mantan klubnya, Real Madrid, dari Liga Champions setelah dikalahkan Arsenal di babak perempat final.
Dia mengajak semua pihak untuk melihat kekalahan itu secara lebih bijak, dengan tetap menaruh penghargaan pada tim lawan dan memahami konteksnya. Menurutnya, tekanan untuk selalu menang di klub sebesar Madrid memang tak terelakkan, tapi kekalahan pun harus disikapi dengan kepala dingin.
Dia mengatakan bahwa tim seperti Real Madrid memang harus selalu dituntut tampil maksimal, namun menurutnya penting pula untuk memberikan penghargaan kepada lawan.
Dia menyebut bahwa gaya bermain Arsenal yang agresif sejak awal pertandingan mampu memaksa lini belakang Madrid bekerja ekstra keras, termasuk membuat Thibaut Courtois berada dalam situasi tidak nyaman.
Chicharito merasa banyak orang menyangka Arsenal akan bermain bertahan, namun justru sebaliknya, klub asal London itu melakukan tekanan di hampir setiap penguasaan bola.
Bagi Chicharito, cara Arsenal bermain tidak bisa diabaikan begitu saja. Dia juga mengakui bahwa meskipun Real Madrid dikenal dengan sejarah panjang kebangkitan di pertandingan-pertandingan besar, kebobolan dengan jumlah gol seperti itu membuat peluang untuk bangkit jadi lebih berat.
Dukung Carlo Ancelotti
Selain menyoroti jalannya laga, Chicharito juga membahas soal Carlo Ancelotti. Dia mengungkapkan rasa hormatnya kepada pelatih asal Italia itu, terutama karena perlakuan pribadi yang pernah ia terima ketika masih bermain di Santiago Bernabéu.
Dia menyampaikan bahwa cara taktisi Italia itu memperlakukan dirinya menggambarkan karakter sang pelatih baik sebagai profesional maupun sebagai pribadi.
Dalam konteks kritik terhadap Ancelotti usai kekalahan tersebut, Chicharito menyatakan bahwa dia tidak bisa mengatakan apakah kritik itu adil atau tidak. Menurutnya, saat sebuah tim tidak bisa memenuhi target awal musim, wajar bila kritik datang.
Dia menambahkan bahwa kegagalan di Liga Champions memang selalu menjadi bahan pembicaraan, tapi publik juga harus mengingat bahwa masih ada La Liga dan Copa del Rey sebagai target realistis.
Dalam dunia sepak bola, tekanan memang konstan, terutama di klub sebesar Madrid. Chicharito merasa hal itu sudah menjadi bagian dari pekerjaan, dan cara menghadapinya adalah dengan tetap berfokus pada kompetisi yang tersisa.
Harapan yang Tak Pernah Kecil di Madrid
Saat membahas sosok Kylian Mbappe, Chicharito menolak membandingkannya secara langsung dengan Cristiano Ronaldo. Dia menekankan bahwa penyerang Prancis itu sudah menunjukkan pencapaian luar biasa sejak musim pertamanya di Real Madrid, bahkan telah melewati rekor gol Ronaldo dalam waktu singkat.
Menurutnya, ekspektasi di Real Madrid sering kali membuat banyak pemain terbebani. Dia mengingatkan bahwa ada sebagian orang yang justru membandingkan Mbappe dengan Eden Hazard, meskipun performa dan kontribusi mereka jauh berbeda.
Chicharito menyebut bahwa tekanan di Madrid begitu besar hingga kesalahan sekecil apa pun bisa tampak besar, dan semua pemain harus hidup dalam bayang-bayang ekspektasi yang tinggi setiap pekannya.