
Gilabola.com – Union Saint-Gilloise memutus tren negatif mereka di Liga Champions dengan kemenangan tipis 1-0 atas Galatasaray pada matchday kelima. Bertanding di Istanbul, wakil Belgia tampil disiplin dan efektif, memaksimalkan satu peluang emas untuk membawa pulang tiga poin sekaligus menjaga harapan lolos dari fase grup.
Galatasaray datang dengan ambisi mencatat empat kemenangan beruntun di kompetisi Eropa musim ini, namun performa inkonsisten di lini depan membuat mereka gagal memanfaatkan status sebagai tuan rumah. Sebaliknya, Union tampil jauh lebih sabar dan klinis dalam memanfaatkan celah.
Promise David Jadi Pembeda di Laga Ketat
Pertandingan berlangsung dengan tempo hati-hati, di mana kedua tim lebih sering bertarung di lini tengah. Kebuntuan akhirnya pecah di menit ke-57 ketika Promise David memanfaatkan umpan tarik Adem Zorgane. Striker asal Kanada itu berdiri bebas di dalam kotak penalti dan menuntaskan peluang dengan tembakan mendatar yang tak mampu dibendung kiper tuan rumah.
Gol tersebut menjadi momen krusial di laga yang minim peluang bersih. Union sebelumnya sempat mengancam melalui sundulan Christian Burgess yang menghantam mistar, sementara Galatasaray membuka peluang lewat sepakan jarak jauh Gabriel Sara yang mengenai tiang.
Galatasaray Kehilangan Ketajaman Tanpa Victor Osimhen
Absennya Victor Osimhen—yang telah mencetak enam gol dan menjadi top skor sementara Liga Champions—terlihat jelas memengaruhi efektivitas serangan Galatasaray. Meski memiliki nama-nama besar seperti Ilkay Gundogan, Leroy Sane, dan Mauro Icardi, serangan tuan rumah terasa tumpul.
Galatasaray baru mendapat peluang nyata menjelang laga berakhir. Gabriel Sara kembali mengancam lewat tandukan tepat sasaran, namun upayanya berhasil ditepis Kjell Scherpen. Davinson Sanchez juga memperoleh kesempatan emas, tetapi bek asal Kolombia itu malah mengirim bola melebar dari jarak dekat.
Kartu Merah Memperburuk Situasi Tuan Rumah
Harapan Galatasaray untuk bangkit semakin menipis ketika Arda Unyay menerima kartu kuning kedua akibat tekel keras. Bermain dengan 10 pemain di menit-menit akhir membuat mereka kesulitan membangun serangan terstruktur untuk mengejar gol penyeimbang.
Hingga peluit panjang berbunyi, Union Saint-Gilloise mampu mempertahankan keunggulan dan membawa pulang tiga poin berharga. Hasil ini membuat Galatasaray tertahan di 9 poin dari lima laga, sementara Union naik ke 6 poin dan membuka peluang untuk bersaing hingga matchday terakhir.
