Gilabola.com – Spanyol vs Jerman di perempat final Piala Dunia U17 merupakan pameran permainan dominasi bola versus serangan balik. Dalam hal ini Die Mannschaft menang dengan satu serangan balik berujung sepakan penalti dan gol!
La Rojita memamerkan DNA dominasi bola mereka dengan 15 percobaan gol dan empat serangan tepat sasaran selama 90 menit, tapi nihil gol. Sebaliknya Jerman menunggu dengan sabar dan sekalinya memperoleh kesempatan, melepaskan tiga kali shots on target dari hanya lima upaya saja. Satu gol!
Namun gol Jerman itu tidak terjadi dari open play, melainkan sepakan penalti Paris Brunner, pemain No 7, usai satu pelanggaran pemain Spanyol di dalam kotak pada menit 64. Skor 0-1 itu bertahan sampai bubaran.
Sebenarnya wasit memberi keleluasaan bagi La Rojita untuk membalaskan satu gol DFB-Team itu, dengan memberi waktu 11 menit injury time yang sangat murah hati pada pertandingan Jumat sore (24/11) di JIS.
Di babak semifinal, DFB Elf akan menghadapi pemenang antara Brasil vs Argentina, yang baru akan bertanding Jumat malam ini di JIS.
Jejak Jerman Sejak Penyisihan Grup Piala Dunia U17
Tim yunior dari DFB-Team ini sudah menampakkan keunggulan mereka sejak tahap penyisihan grup yang dilangsungkan dua kali di Si Jalak Harupat di Soreang dan satu matchday terakhir di Jakarta International Stadium.
Jerman memenangkan tiga laga dari tiga kesempatan, mengungguli Meksiko 3-1, kemudian menang lagi atas Selandia baru dengan skor sama dan terakhir mengungguli Venezuela 3-0.
Musuh Jerman di 16 besar adalah Amerika Serikat, yang nyaris saja menggagalkan upaya tim untuk lolos ke perempat final. Setiap kali Jerman unggul lebih dulu, 1-0 dan 2-1, setiap kali pula dibalaskan oleh USMNT.
Beruntung ada gol Bilal Yalcinkaya tiga menit sebelum bubaran yang memastikan kemenangan bagi tim hitam-merah-kuning tersebut pada pertandingan 21 November kemarin di Stadion Si Jalak Harupat di Soreang.
Spanyol Juga Tidak Terkalahkan Sebelum Ini
La Rojita juga sudah menampilkan keunggulan mereka sejak penyisihan grup, memuncaki Grup B tanpa kekalahan. Dua kali menang dan satu kali imbang.
Mereka menang 2-0 atas Kanada, menang lagi dengan satu gol atas Mali, sebelum ditahan imbang oleh Uzbekistan pada matchday terakhir. Seluruhnya terjadi di Stadion Manahan di Solo.
Pada babak 16 besar, Spanyol menghadapi salah satu tim urutan ketiga, Jepang, dan berhasil menang dengan skor 2-1.
Semua pertandingan itu diwarnai dominasi bola khas Spanyol, sebagaimana juga dipamerkan oleh skuad senior mereka. Namun pada partai yang menentukan lawan Jerman di babak perempat final, penguasaan bola tidak ada artinya.