Gilabola.com – Inggris kembali memetik kemenangan penting dengan menundukkan Serbia 2-0 untuk menjaga rekor sempurna mereka di Kualifikasi Piala Dunia, berkat gol voli indah Bukayo Saka dan penyelesaian brilian Eberechi Eze.
Skuad asuhan Thomas Tuchel yang sudah memastikan tiket ke turnamen di Amerika Utara kini mencatatkan kemenangan ketujuh beruntun tanpa kebobolan, sementara Serbia harus merelakan harapan play-off mereka sirna.
Laga ini juga menandai kembalinya Jude Bellingham, kiprah Morgan Rogers sebagai starter di posisi nomor 10, serta performa solid dari para pemain yang mendukung Tuchel membangun “brotherhood” di tim nasional.
Saka langsung menjawab tuntutan Tuchel untuk lebih produktif lewat gol voli yang mempertegas kualitasnya, sekaligus mengantarkan Inggris memimpin di babak pertama.
Rogers dipercaya tampil sejak menit awal menggantikan Bellingham, sementara Phil Foden yang mendapatkan caps pertamanya sejak Maret bermain sebagai false nine.
Bellingham kemudian kembali merumput untuk pertama kalinya sejak Juni dan ikut berperan dalam proses terciptanya gol kedua.
Eze, yang masuk sebagai pemain pengganti, memastikan kemenangan nyaman Inggris setelah bekerja sama dengan Foden dan Bellingham dalam proses gol yang tercipta menjelang akhir laga. Kombinasi mereka tampil efektif dalam pertandingan kandang terakhir Inggris pada tahun 2025.
Sementara itu, kekalahan ini memastikan Serbia gagal melaju ke play-off. Albania telah mengunci posisi kedua Grup K dan akan menjadi lawan terakhir Inggris tahun ini dalam duel di Tirana pada hari Minggu.
Di Wembley, Serbia turun dengan pelatih baru Veljko Paunovic, tetapi hampir tanpa dukungan langsung karena federasi mereka memilih untuk tidak menjual tiket imbas rekam jejak perilaku suporter sebelumnya. Di sisi tuan rumah, beberapa sektor stadion tampak kosong, namun dukungan fans garis keras tetap terdengar meski laga dimulai dengan tempo lambat.
Kendati Inggris memegang kendali, peluang bersih sulit tercipta pada awal laga. Saka sempat melepaskan tembakan yang meleset sementara pesawat kertas berjatuhan dari tribun. Marcus Rashford baru mencatatkan tembakan tepat sasaran pertama pada menit ke-25, disusul peluang kedua tiga menit kemudian yang berujung gol.
Rajkovic menepis sebuah bola mati namun justru mengarahkannya ke Nico O’Reilly. Tendangan pemain debutan itu mengenai kaki pemain Serbia dan melambung ke udara, sebelum Saka menyambar dengan voli terukur yang tak mampu dihentikan.
O’Reilly nyaris menggandakan keunggulan ketika umpan rendahnya berbelok dan membentur tiang, lalu Harry Kane menyundul bola dari sepak pojok namun melenceng. Rogers juga sempat mengirim bola melintas di depan gawang sebelum jeda.
Selepas turun minum, Inggris kehilangan ketajaman, sementara Serbia mendapatkan peluang emas ketika Dusan Vlahovic menyambut umpan silang namun arah bola melebar jauh.
Tuchel kemudian merombak permainan melalui empat pergantian sekaligus, termasuk memasukkan Foden sebagai titik serang utama menggantikan Kane dan Bellingham untuk Rogers.
Perubahan itu membawa energi baru. Eze memberi umpan kepada Elliot Anderson yang tembakannya diblok, sementara Foden menyundul bola melebar ketika Inggris terus menekan. Namun ada pula celah di belakang, salah satunya dimanfaatkan Lazar Samardzic yang melepaskan tembakan tipis di sisi gawang—meski akhirnya dihadiahi offside.
Vlahovic kembali mendapat peluang lewat tembakan jarak menengah sebelum waktu habis. Setelah Adam Wharton masuk, rangkaian kerja sama antara Bellingham, Foden, dan Eze menghasilkan peluang yang membuat bola memantul ke mistar setelah ditepis Rajkovic.
Namun kerja sama ketiganya akhirnya membuahkan hasil ketika Bellingham merebut bola, mengirim umpan kepada Foden, dan diteruskan kepada Eze yang menuntaskannya dengan penyelesaian apik untuk mengunci kemenangan 2-0.