
Gilabola.com – Italia kembali menunjukkan dominasinya di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan kemenangan 3-1 atas Estonia, namun sorotan kini beralih pada laga berikutnya melawan Israel yang diperkirakan akan diwarnai gelombang demonstrasi pro-Palestina di luar stadion.
Kemenangan Meyakinkan di Tallinn
Pertandingan Minggu dinihari di Tallinn berjalan sesuai rencana bagi Italia. Tiga gol dari Moise Kean, Mateo Retegui, dan Pio Esposito mengantar mereka meraih kemenangan dan mengamankan posisi kedua di Grup I.
Italia kini mengoleksi 12 poin — unggul tiga poin atas Israel — dan berada di jalur untuk merebut tiket play-off menuju putaran final di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Kean membuka keunggulan cepat pada menit kelima lewat sepakan melengkung yang cantik, mencetak gol keenamnya dalam empat pertandingan untuk Gli Azzurri. Namun, kebahagiaan itu sedikit tercoreng karena striker ACF Fiorentina tersebut harus keluar lapangan lebih awal akibat cedera pergelangan kaki.
Retegui menggandakan keunggulan Italia pada menit ke-38, menebus kegagalannya mengeksekusi penalti delapan menit sebelumnya. Sementara itu, Esposito — pemain muda FC Internazionale Milano — mencetak gol internasional pertamanya pada menit ke-74, menuntaskan umpan silang tajam dari Leonardo Spinazzola.
Estonia hanya mampu memperkecil skor melalui Rauno Sappinen di menit ke-76, memanfaatkan kesalahan fatal kiper Gianluigi Donnarumma yang gagal menangkap bola silang dengan sempurna. Dengan hanya tiga poin, Estonia dipastikan tak akan lolos ke Piala Dunia.
Tekanan Menjelang Laga Kontra Israel
Italia masih punya satu laga lebih banyak dibanding Israel dan Norway national football team. Mereka bisa mengunci posisi kedua jika menang di Udine pekan depan. Namun, laga melawan Israel ini bukan hanya sekadar pertandingan sepak bola — atmosfer politik yang mengitarinya diperkirakan akan jauh lebih panas dari aksi di lapangan.
Hanya sekitar 5.000 tiket yang terjual untuk pertandingan di Bluenergy Stadium. Sementara itu, ribuan orang diperkirakan akan turun ke jalan untuk berdemonstrasi menentang operasi militer Israel di Jalur Gaza, yang dipicu oleh serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023.
Beberapa pekan sebelumnya, aksi besar mendukung Palestina juga terjadi di pusat latihan timnas Italia di Florence, di mana massa menuntut pertandingan ini dibatalkan. Bahkan Wali Kota Udine, Alberto Felice De Toni, ikut meminta penundaan laga karena khawatir potensi kericuhan di kota kecil di timur laut Italia tersebut.
Fokus Italia Tetap ke Lapangan
Meski situasi di luar lapangan tengah memanas, pelatih Gennaro Gattuso dan skuat Italia berusaha menjaga fokus pada target utama: memastikan tiket play-off dan memperbesar peluang tampil di Piala Dunia 2026.
Namun, sorotan publik jelas akan terbagi — bukan hanya pada performa Azzurri, tapi juga pada gelombang protes yang menyertai pertandingan bersejarah ini.