Site icon Gilabola.com

Kandas di Semifinal, Pemain Timnas Maroko Ditunggu Banyak Klub Besar

Timnas Maroko

Timnas Maroko memang dikandaskan Perancis di semifinal Piala Dunia 2022, tapi aksi para penggawanya sangat dinanti banyak klub di sisa musim ini.

Gila Bola – Bagi suporter Timnas Maroko – dan juga orang-orang netral yang ikut menikmati gempitanya Piala Dunia Qatar, penampilan mendebarkan tim Singa Atlas saat mereka dikalahkan Les Bleus merupakan cara pahit dalam mengakhiri kisah luar biasa mereka di Piala Dunia kali ini.

Dan bagi suporter maupun manajer dari para pemain Maroko yang berlaga di Liga Premier – di masa lalu, sekarang maupun di masa datang, ada banyak perasaan yang bercampur aduk terkait hal ini.

Misalnya saja Moyes. Harapan pelatih West Ham United itu melambung, tapi kemudian pupus bahkan sebelum laga dimulai.

Pemainnya, Nayef Aguerd, hanya tampil dalam empat pertandingan untuk the Hammers, sejak ia didatangkan musim panas lalu. Bek tengah Timnas Maroko itu harus absen karena menderita cedera engkel.

Namun, Aguerd tampil bagus bersama Timnas Maroko di Piala Dunia 2022, dan itu memunculkan kegembiraan tersendiri di hati Moyes. Sayangnya, pemain 26 tahun itu mengalami cedera hamstring yang membuatnya tak bisa bermain di perempat-final.

Southampton Tunggu Aksi Sofiane Boufal

Di laga melawan Perancis, nama Aguerd masuk dalam starting line-up Timnas Maroko. Namun, Aguerd cedera lagi saat lakukan pemanasan, hingga Moyes bertanya-tanya apakah pemain itu bisa bermain di paruh kedua musim ini.

Lalu, suporter Wolves juga merasa simpatik di saat mantan bek Wolves yang kini membela Besiktas, Romain Saiss, harus meninggalkan lapangan akibat masalah hamstring.

Sementara suporter Southampton menyaksikan Sofiane Boufal – salah satu pemain yang pecahkan rekor transfer klub, melakukan segalanya untuk Timnas Maroko demi mendapat tempat di final Piala Dunia 2022.

Chelsea Gagal Manfaatkan Kemampuan Ziyech

Begitu juga dengan suporter Chelsea. Penyelesaian akhir yang buruk Hakim Ziyech di menit ke-17 terasa sangat familiar. Namun, ia tunjukkan gairah dan energi di laga melawan Perancis, bahkan di sepanjang turnamen di Qatar ini yang sangat menarik.

Sejauh ini, seperti diungkapkan SunSport, tiga pelatih Chelsea belum berhasil membuat Ziyech tunjukkan permainan terbaiknya secara konsisten, dan dia diperkirakan akan tinggalkan Stamford Bridge di bulan Januari 2023.

Sisi baiknya – bagi Timnas Maroko dan juga sepak bola Inggris, ada prospek lain yang mengikuti langkah rekan-rekan satu tim mereka.

Pemain Maroko Semua Selevel Achraf Hakimi 

Leicester City menjadi salah satu klub yang memburu jasa Azzedine Ounahi, karena pemain yang masih berusia 22 tahun itu tampak sangat berkualitas di lini tengah.

Lalu, pemain Fiorentina Sofyan Amrabat – yang juga adik laki-laki mantan winger Watford, Nordin, berhasil membuktikan mengapa Atletico Madrid, Tottenham Hotspur dan Liverpool ingin mendatangkannya.

Mulai dari penjaga gawang Yassine Bounou hingga ke penyerang tengah Youssa En-Nesyri, seluruh pemain Timnas Maroko berhasil tunjukkan kualitas mereka di lapangan – hingga perjuangan mereka di semifinal Piala Dunia 2022, bahwa mereka semua berpotensi untuk selevel dengan bintang PSG, Achraf Hakimi, dan menyandang predikat superstar.

Investasi Gila-gilaan Raja Maroko Buahkan Hasil

Investasi yang dilakukan Maroko di bidang sepak bola kini membuahkan hasil. Pada tahun 2007, King Mohammed VI menggelontorkan dana sebesar 12 juta Poundsterling – atau setara Rp 231 miliar, dari koceknya sendiri untuk membangun sebuah akademi sepak bola atas namanya.

Langkah ini telah memulai revolusi yang sukses membuat Maroko menjadi negara Arab atau Afrika pertama yang berhasil merambah semi final Piala Dunia.

Laga melawan Timnas Perancis, di mana Maroko kalah 2-0, barangkali terasa seperti ‘akhir’ dari perjuangan Yassine Bounou dan kawan-kawan di turnamen empat tahunan tersebut, karena kekalahan itu menjadi awal dari meroketnya sepak bola tim Singa Atlas di masa datang.

Exit mobile version