Gilabola.com – Curaçao menulis dongeng paling indah dalam sejarah sepak bola modern. Tanpa kebobolan di laga penentuan, hasil imbang 0-0 melawan Jamaika menjadi tiket emas yang mengubah negara mungil berpopulasi hanya 156.115 jiwa itu menjadi negara terkecil yang pernah lolos ke putaran final Piala Dunia.
Pulau seluas 444 kilometer persegi itu tak hanya lolos—mereka melakukannya dengan cara spektakuler: tak terkalahkan, memuncaki Grup B dengan 12 poin, dan melampaui rekor fenomenal Islandia (penduduk ±350.000 jiwa) yang tampil di Piala Dunia 2018.
Di Bawah Komando Dick Advocaat
Keberhasilan ini tak lepas dari sentuhan pelatih veteran Dick Advocaat, mantan bos klub Premier League dan eks pelatih tim nasional Belanda. Meski absen pada laga kontra Jamaika karena alasan pribadi, jejak tangan dinginnya terlihat jelas sepanjang kampanye.
Advocaat pernah menukangi Belanda, Korea Selatan, Belgia, dan Rusia—rekam jejak yang kini memperkaya perjalanan heroik Curaçao. Mereka bahkan mencatat kemenangan telak 7-0 atas Bermuda, sebuah pernyataan kekuatan yang menggema ke seluruh kawasan Concacaf.
Pada 5 Desember, di Kennedy Center, Washington D.C., Curaçao akan mengetahui siapa lawan mereka dalam petualangan perdana di putaran final Piala Dunia.
Panama: Generasi Emas Kembali Bangkit
Di Grup A, Panama memastikan tiket Piala Dunia kedua dalam sejarah mereka setelah menang meyakinkan 3-0 atas El Salvador. Gol dicetak oleh:
- Cesar Blackman
- Erick Davis
- Jose Luis Rodriguez
Panama sebelumnya hanya pernah tampil di Piala Dunia Rusia 2018, dan kini memuncaki grup dengan 12 poin. Suriname yang sebelumnya unggul selisih gol, takluk 1-3 dari Guatemala dan finis dengan 9 poin.
Haiti Menghadirkan Kejutan Terbesar
Di Grup C, sorotan tertuju pada Haiti, yang tampil luar biasa dengan menjuarai grup mengungguli dua raksasa regional: Honduras dan Kosta Rika.
Kemenangan 2-1 atas Nikaragua memastikan sejarah baru:
- Loicious Deedson membuka skor di menit ke-9
- Ruben Providence menggandakan keunggulan di menit ke-45
Haiti kini kembali ke pentas dunia setelah satu-satunya penampilan mereka di Piala Dunia 1974. Mereka mengakhiri grup dengan 11 poin, sementara Honduras mengoleksi 9 poin, dan Kosta Rika 7 poin—dua negara besar yang kini dipastikan absen dari turnamen musim panas mendatang.
Jamaika & Suriname Masuk Jalur Playoff
Masih ada dua harapan tersisa di Concacaf: Jamaika dan Suriname, yang finis sebagai runner-up dan berhak ke playoff antarkonfederasi FIFA.
Di turnamen playoff enam tim pada Maret mendatang, mereka akan bersaing melawan:
- Bolivia
- Kaledonia Baru
- Republik Demokratik Kongo
- Irak
Hanya dua tiket Piala Dunia yang diperebutkan.

