Site icon Gilabola.com

Maroko ke Perempat Final, Walid Regragui Puas Pemain Kuturunan yang Lahir di Luar Negeri Jawab Keraguan!

Timnas Maroko, Walid Regragui

Walid Regragui puas banget karena pemain timnas Maroko kelahiran luar negeri berjuang dan tampil habis-habisan melawan Spanyol. 

Gila Bola – Pelatih timnas Maroko, Walid Regragui sangat puas dengan para pemain keturunan yang berhasil tunjukkan nasionalisme tinggi di Piala Dunia 2022.

Tim berjuluk Singa Atlas adalah salah satu kontestan di edisi ke-22 yang beberapa pemainnya lahir di luar negeri. Namun mereka juga kerap dipertanyakan mengapa tidak memanggil para pemain yang asli lahir di Maroko.

Walaupun kerap dipertanyakan dan diragukan dengan pemain keturunan, tetapi Walid Regragui senang karena pemain seperti Hakim Ziyech, Achraf Hakimi, dan Yassine Bounou mampu membuktikan bahwa mereka memang pantas memperkuat timnas Maroko.

Menariknya, kontribusi mereka berhasil mengantarkan Singa Atlas ke babak perempat final Piala Dunia. Dua nama terakhir Bounou dan Hakimi merupakan pahlawan timnas Maroko saat mereka mengalahkan Spanyol lewat adu penalti yang berakhir 3-0 di Education City Stadium.

Puas Pemain Keturunan Maroko Berhasil Patahkan Keraguan

Ketika beberapa negara masih perdebatkan soal pemain keturunan, namun Maroko berhasil membuktikan pemain yang miliki darah Maroko yang lahir dan besar di luar negeri bisa memberikan kontribusi besar di turnamen seperti Piala Dunia. Perlu diketahui, 16 dari 26 pemain timnas Maroko di Piala Dunia 2022 adalah keturunan.

Kebanyakan pemain tersebut kunci bagi timnas Maroko. Pemain yang lahir di Belanda adalah Hakim Ziyech, Sofyan Amrabat, dan Noussair Mazraoui. Yassien Bounou lahir di Kanada, sedangkan Romain Saiss dan Sofiane Boufal lahir di Perancis. Sementara Achraf Hakimi lahir di Spanyol.

Usai menang lawan Spanyol di 16 besar Piala Dunia,Walid Regragui senang pemain ketruunan bisa berikan dampak. Dikutip dari Sportsmax, sang pelatih menyebutkan banyak yang masalahkan pemainnya. Dia mengatakan ada yang bilang pemain keturunan tak sepenuhnya mencintai Maroko. Namun dia puas para pemain mampu tunjukkan kepada dunia mereka berjuang mati-matian dengan tampil 100 persen dan membawa Singa Atlas ke perempat final.

Walid Regragui Abaikan Catatan Impresif

Keberhasilan timnas Maroko memang mengejutkan banyak orang. Pasalnya, mereka tak diunggulkan. Dengan catatan ini membuat Walid Regragui juga mengukir sejarah di Piala Dunia 2022. Pasalnya, dia adalah pelatih Afrika pertama yang mampu memimpin timnya mencapai perempat final di ajang bergengsi empat tahunan sepak bola.

Meski membuat catatan positif dalam karier kepelatihannya, tetapi Walid Regragui tidak tertarik dengan hal seperti itu. Pelatih berusia 47 tahun mengatakan kadang-kadang pelatih dari Spanyol atau Portugis yang terbaik. Tapi dia tegaskan memang seorang ambisius untuk membawa sebuah tim da itulah yang dirinya berikan untuk Maroko.

Walid Regragui bilang mungkin ketika sudah dia lebih tua baru senang. Namun yang jelas dia tetap bangga karena pelatih lokal bisa membawa negaranya untuk bersaing di ajang sebesar Piala Dunia.

Hakim Ziyech Setera Neymar dan Kylia Mbappe

Salah satu perubahan besar yang dilakukan oleh Walid Regragui adaah kembali memanggil Hakim Ziyech. Terbukti, kehadirannya mampu berkontribusi di fase gurp melawan tim seperti Kroasia dan Belgia. Kemudian di 16 besar membantu kalahkan Spanyol lewat adu penalti.

Dan sang pelatih memuji penampilannya yang luar biasa. Menurutnya, pemain seperti Ziyech perlu dicintai sama halnya Neymar dengan Brasil dan Kyalian Mbappe dengan Perancis. Walid Regragui nilai jika pemain Chelsea itu bukan pemain sembarangan melainkan pemain terbaik. Jadi pantas jika dia perlu distimewakan.

Exit mobile version