Gilabola.com – Skotlandia semakin dekat ke panggung Piala Dunia 2026, tapi kenyataannya kemenangan ini lebih terasa seperti peringatan keras daripada pesta. Meski berhasil menekuk Belarus dengan skor tipis, penampilan mereka di Hampden Park membuat para pendukung geleng-geleng kepala dan sang pelatih, Steve Clarke, justru dipenuhi lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
Kemenangan yang Tidak Meyakinkan
Pertandingan ini seharusnya menjadi kesempatan Skotlandia untuk tampil meyakinkan di depan pendukung sendiri. Namun yang terjadi justru sebaliknya—permainan mereka terlihat berat, kaku, dan tanpa greget.
Para suporter pun semakin geram di babak kedua, hingga gol telat Scott McTominay akhirnya sedikit meredakan kegelisahan. Ironisnya, sang pemain bahkan nyaris tak merayakan golnya. Itu sudah cukup menggambarkan suasana hati tim secara keseluruhan.
Skor akhir 2-1 mungkin terlihat baik di atas kertas, tetapi Belarus-lah yang mencetak gol penutup lewat Hleb Kuchko setelah mengecoh Andy Robertson dan menaklukkan Angus Gunn.
Jika melihat jalannya laga, Skotlandia justru terlihat kesulitan menghadapi tim yang secara peringkat dan kualitas jauh di bawah mereka.
Drama VAR dan Gol-gol yang Menentukan
Belarus sebenarnya sempat menyamakan kedudukan pada menit ke-63 lewat Evgeni Malashevich. Namun wasit, setelah meninjau ulang lewat VAR, memutuskan bahwa McTominay lebih dulu dilanggar sebelum gol itu terjadi.
Sebelumnya, teknologi juga membatalkan peluang penalti untuk Skotlandia karena Che Adams dianggap menyentuh bola dengan tangan. Ironisnya, pelanggaran serupa oleh Yegor Parkhomenko juga dibatalkan.
Hasilnya? Tidak ada penalti untuk siapa pun, dan Skotlandia harus bergantung pada keputusan wasit untuk bertahan dari tekanan Belarus.
Padahal laga dimulai cukup baik bagi tuan rumah. Baru 15 menit berjalan, Adams membuka skor setelah menerima umpan terobosan dari Jack Hendry dan melepaskan tembakan keras kaki kiri. Offside check pun dilalui dengan mulus. Tapi setelah itu, permainan mereka justru menurun drastis.
John McGinn dan Ben Gannon-Doak hanya menciptakan beberapa setengah peluang, tidak lebih. Belarus, yang baru saja dihajar enam gol oleh Denmark, mulai percaya diri dan nyaris menyamakan skor. Mereka bahkan membuat suporter Skotlandia mulai resah.
Napas Lega McTominay
Saat tensi mulai meningkat, McTominay akhirnya menjadi penyelamat. Umpan silang Robertson tidak bisa diantisipasi oleh Aleksandr Martynovich, dan McTominay sukses menaklukkan Fedor Lapoukhov untuk membawa Skotlandia unggul 2-0.
Tapi itu pun tak cukup membuat laga berakhir nyaman. Kuchko mencetak gol hiburan di masa tambahan waktu, mempermalukan lini belakang Skotlandia yang lengah.
Dengan performa seperti ini, wajar jika banyak yang meragukan kemampuan Skotlandia untuk bersaing di panggung dunia. Clarke tentu punya pekerjaan besar untuk membenahi timnya sebelum dua laga penentu Grup C yang akan menentukan nasib mereka menuju Piala Dunia.