Gilabola.com – Reece James mengakui bahwa peluang Inggris untuk menjuarai Piala Dunia 2026 bisa terhambat oleh cuaca ekstrem di Amerika Serikat.
Berdasarkan pengalamannya saat Chelsea mengikuti Club World Cup di sana, dia menilai suhu panas dan kelembapan tinggi menjadi kendala besar bagi pemain yang terbiasa bermain di iklim sejuk Inggris. Dia juga menilai bahwa kondisi lapangan dan waktu pertandingan yang kurang ideal akan menambah tantangan bagi skuad asuhan Thomas Tuchel.
Bek kanan Chelsea itu mengungkap bahwa dirinya pernah bermain di suhu mencapai 40 derajat Celsius ketika membawa timnya meraih gelar di ajang Club World Cup.
Dia menyebut, kondisi tersebut membuat para pemain sulit tampil maksimal, apalagi dengan lapangan yang dianggap tidak memadai. Menurutnya, panas terasa bahkan sejak keluar dari hotel, dan kualitas rumput yang buruk membuat permainan semakin berat.
James menilai bahwa cuaca seperti itu tak pernah dialami pemain Inggris sebelumnya. Mereka terbiasa dengan iklim sejuk, sehingga tubuh sulit beradaptasi dengan cepat. Dia menilai FIFA seharusnya mempertimbangkan ulang jadwal kick-off agar tidak berlangsung di tengah suhu puncak siang hari.
Usulan Perubahan Jadwal dan Persiapan Inggris
James berharap pertandingan diadakan pada jam lebih malam agar suhu lebih bersahabat. Menurutnya, waktu kick-off yang lebih terlambat akan membantu pemain tampil lebih baik dan mengurangi risiko cedera. Dia menegaskan bahwa seluruh tim sudah mengetahui tantangan cuaca ini, dan persiapan harus dilakukan secara matang.
Sementara itu, pelatih Inggris Thomas Tuchel dikabarkan sudah menyiapkan pemusatan latihan di Florida untuk membiasakan para pemain dengan suhu panas. Timnas rencananya akan menggunakan fasilitas latihan milik Inter Miami dan memainkan dua laga uji coba di Amerika Serikat sebelum turnamen dimulai.
Namun, rencana itu bisa terganggu jika beberapa pemain masih terlibat di final Liga Champions pada 30 Mei, hanya sebelas hari sebelum Piala Dunia dimulai. Kondisi ini membuat waktu adaptasi semakin terbatas, terutama untuk pemain yang baru menyelesaikan musim panjang di Eropa.
James berharap pemusatan latihan di cuaca hangat bisa membantu adaptasi lebih cepat. Dia menyebut bahwa musim sebelumnya tidak ada kesempatan untuk berlatih di kondisi panas, karena jadwal padat membuat pemain langsung bertanding di suhu ekstrem tanpa persiapan memadai.
Menurutnya, kesempatan berlatih lebih awal di iklim serupa akan sangat membantu tubuh beradaptasi dan mengurangi dampak kelelahan. Dia juga menambahkan bahwa semakin lama tim menetap di lokasi dengan cuaca panas, semakin mudah bagi pemain untuk menyesuaikan diri.
James mengungkap bahwa sejauh ini ia belum pernah dimintai pendapat secara langsung oleh pihak penyelenggara mengenai kondisi cuaca atau waktu pertandingan.
Dia menduga bahwa mungkin para manajer atau staf klub yang dimintai masukan. Namun, ia berharap pemain juga bisa dilibatkan karena mereka yang merasakan langsung dampaknya di lapangan.
Bek Inggris itu menilai bahwa FIFA seharusnya lebih memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan pemain. Suhu ekstrem tidak hanya menurunkan performa, tetapi juga bisa meningkatkan risiko dehidrasi dan cedera.
James percaya bahwa dengan perencanaan yang matang dan adaptasi yang baik, Inggris tetap bisa tampil kompetitif. Namun, dia tidak menutup mata bahwa kondisi cuaca akan menjadi salah satu faktor penentu di turnamen nanti.

