Gilabola.com – Setelah musim yang mengecewakan di bawah asuhan Hansi Flick, Ansu Fati kembali meninggalkan Camp Nou. Kali ini, ia akan mencoba membangun ulang kariernya di Ligue 1 bersama AS Monaco.
Barcelona dan Ansu Fati kembali berpisah, untuk kedua kalinya. Pemain yang sempat digadang-gadang sebagai penerus Lionel Messi itu resmi dipinjamkan ke AS Monaco hingga akhir musim 2025/26.
Kesepakatan ini diumumkan langsung oleh FC Barcelona, yang meskipun tak mengungkap detail finansial, diyakini menyepakati opsi pembelian sebesar €11 juta, dengan opsi buy-back untuk Barcelona jika Fati benar-benar dilepas permanen.
Fati juga memperpanjang kontraknya hingga 2028, sebuah langkah strategis dari Blaugrana guna mengurangi beban gaji terhadap batasan salary cap La Liga. Lewat kesepakatan ini, Barcelona akan menghemat sekitar €8 juta musim ini, sementara Monaco akan menanggung sekitar 50% dari gaji sang pemain.
Dua Musim di “Neraka”: Cedera, Ketatnya Persaingan, dan Minimnya Kesempatan
Meski absen sekitar enam bulan dalam dua musim terakhir akibat cedera, sebagian besar waktu Fati di Brighton dan Barcelona sebenarnya telah dihabiskan dalam kondisi fit secara fisik. Namun sayangnya, dia tetap gagal mendapatkan menit bermain yang konsisten.
Di Brighton, Fati hanya tampil sebagai pemain pelapis. Sementara di Barcelona musim ini, di bawah Hansi Flick, Fati hanya bermain 289 menit sepanjang musim, membuatnya frustrasi karena minimnya kesempatan membuktikan diri.
Ketatnya persaingan di lini depan membuat Fati sulit mendapatkan ritme permainan, apalagi setelah empat musim penuh ketidakpastian dan pemulihan cedera.
Rasa Frustrasi terhadap Hansi Flick
Ansu Fati tidak menyembunyikan rasa kecewanya terhadap pelatih asal Jerman tersebut. Menurut laporan dari Sport, Fati merasa tidak diberi kesempatan yang adil oleh Flick untuk menunjukkan kemampuannya.
Flick bahkan sempat mengkritik komitmen Fati dalam sesi latihan secara terbuka, yang menambah tekanan terhadap pemain berusia 22 tahun itu. Meskipun sempat menunjukkan kilasan bakatnya dalam beberapa momen, eksekusinya dinilai tak lagi seefektif saat ia pertama kali meledak sebagai wonderkid di Camp Nou.
Kesempatan Baru di Prancis
Kini, Fati memulai babak baru bersama AS Monaco, sebuah klub yang dikenal punya rekam jejak bagus dalam mengembangkan pemain muda. Di Ligue 1, Fati akan berharap mendapatkan waktu bermain reguler, memulihkan kepercayaan diri, serta membuktikan bahwa ia masih bisa menjadi pemain top Eropa.
Bagi Barcelona, peminjaman ini adalah solusi win-win: klub mengurangi beban finansial, dan tetap memiliki kontrol terhadap masa depan pemain yang sempat disebut sebagai masa depan klub.
