Atletico Madrid Didenda 761 Juta dan Stadion Ditutup Sebagian Karena Kerusuhan Fans Selama Derby

Gilabola.comAtletico Madrid dijatuhi sanksi oleh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) akibat insiden yang terjadi pada derby Madrid melawan Real Madrid. Klub tersebut didenda sebesar Rp 761 Juta dan harus menutup sebagian stadion Cívitas Metropolitano untuk tiga pertandingan.

Keputusan ini diambil setelah sejumlah pendukung Atletico Madrid melemparkan benda-benda ke arah penjaga gawang Real Madrid, Thibaut Courtois, selama pertandingan berlangsung.

Selain itu, komisi antikekerasan pemerintah Spanyol juga sedang menyelidiki tuduhan pelecehan rasis yang ditujukan kepada penyerang Real Madrid, Vinícius Júnior.

Insiden ini terjadi pada menit ke-68 pertandingan ketika wasit, Mateo Busquets Ferrer, menghentikan sementara pertandingan. Dia mengeluarkan kedua tim dari lapangan setelah seruan melalui pengeras suara dua kali tidak berhasil menghentikan tindakan pendukung yang melemparkan benda-benda seperti korek api, botol, dan kantong plastik ke arah Courtois.

Setelah 15 menit, kedua tim kembali ke lapangan, dan pertandingan dilanjutkan, yang akhirnya berakhir dengan gol penyeimbang Atletico Madrid di menit-menit akhir pertandingan.

Diego Simeone, pelatih Atletico Madrid, menanggapi insiden tersebut dengan menyatakan bahwa mereka tidak membutuhkan pendukung yang berperilaku demikian di stadion.

Namun, dia juga menuduh Courtois memprovokasi pendukung sehingga menyebabkan tindakan tersebut. Simeone menyoroti bahwa meskipun pendukung bersalah, ada faktor yang memicu reaksi mereka.

Setelah mempertimbangkan insiden tersebut, Komite Kompetisi RFEF memutuskan untuk menjatuhkan denda serta memerintahkan penutupan tribun selatan bagian bawah stadion Cívitas Metropolitano. Area inilah yang menjadi lokasi asal benda-benda yang dilemparkan oleh pendukung.

Hukuman penutupan stadion ini akan berlaku pada tiga pertandingan liga berikutnya, yaitu melawan Leganés, Las Palmas, dan Alavés. Namun, hukuman tersebut tidak akan mempengaruhi pertandingan Liga Champions, dan Atletico memiliki hak untuk mengajukan banding, yang bisa menangguhkan sementara penutupan stadion tersebut.

Dalam putusannya, komite menilai bahwa Atletico Madrid tidak mengambil tindakan yang cukup untuk mencegah insiden tersebut, mengingat betapa sengitnya persaingan antara kedua tim dalam derby Madrid dan pentingnya pertandingan tersebut.

Meski klub telah berupaya mengidentifikasi pelaku dan salah satu pelaku telah ditemukan serta dilarang seumur hidup, komite menilai bahwa tindakan pencegahan yang lebih signifikan seharusnya dilakukan sebelumnya.

Ini bukan kali pertama Atletico Madrid dijatuhi hukuman akibat perilaku pendukung di tribun selatan, tempat berkumpulnya kelompok ultra sayap kanan Frente Atlético. Pada April lalu, tribun tersebut ditutup karena pelecehan rasis terhadap Nico Williams, meskipun hukuman tersebut kemudian dicabut setelah adanya banding.

Selain itu, UEFA juga pernah menghukum klub tersebut karena tindakan pendukung yang melakukan penghormatan fasis saat pertandingan Liga Champions melawan Manchester City pada tahun 2022, serta insiden pelemparan suar di Liga Europa pada tahun 2018.

Dalam putusannya, komite juga menekankan bahwa hukuman bisa lebih berat jika benda-benda tersebut benar-benar mengenai Courtois. Meski benda-benda yang dilemparkan berukuran kecil, komite menegaskan bahwa benda tersebut tetap berpotensi menyebabkan cedera, mengingat jarak dari mana benda itu dilempar, yang bisa saja mengenai kepala atau wajah Courtois.

Selain itu, Komisi Negara melawan Kekerasan, Rasisme, Xenofobia, dan Intoleransi dalam Olahraga juga membuka penyelidikan terpisah atas tuduhan nyanyian rasis yang ditujukan kepada Vinícius Júnior.