
Gilabola.com – Barcelona mulai mengarah pada keputusan untuk mempermanenkan Marcus Rashford dengan nilai Rp 490 Miliar, di tengah performa konsisten sang penyerang selama masa peminjaman.
Pada saat yang sama, Barcelona juga harus berhati-hati dengan kondisi Pedri yang belum berlatih bersama tim jelang laga La Liga melawan Villarreal. Dua situasi ini menjadi fokus utama klub menjelang jeda pertengahan musim.
Marcus Rashford menjalani musim yang cukup solid sejak bergabung dengan Barcelona dari Manchester United. Penyerang berusia 28 tahun tersebut datang setelah konflik internal di klub lamanya, namun mampu beradaptasi dengan cepat di lingkungan baru.
Dalam 23 penampilan di semua ajang, Rashford telah mencatat tujuh gol dan 11 assist. Catatan tersebut membuat dia menjadi salah satu pemain dengan kontribusi gol tertinggi di skuad asuhan Hansi Flick musim ini. Produktivitas ini memperkuat posisi Rashford dalam rencana jangka menengah klub.
Barcelona merekrut Rashford dengan status pinjaman satu musim. Dalam kesepakatan tersebut, terdapat klausul pembelian permanen senilai Rp 490 Miliar yang bisa diaktifkan pada musim panas mendatang. Nilai ini kini dianggap realistis oleh manajemen klub.
Menurut laporan media Spanyol, Barcelona lebih condong untuk mengaktifkan klausul tersebut ketimbang melepas Rashford kembali. Klub menilai dampak Rashford tidak hanya terlihat dari angka, tetapi juga dari pengaruhnya dalam dinamika permainan tim. Adaptasi cepat menjadi poin penting dalam evaluasi internal.
Peran Rashford terasa sangat krusial ketika Raphinha harus absen selama hampir dua bulan karena cedera otot. Dalam periode tersebut, Rashford mampu mengisi kekosongan dengan performa yang stabil dan efektif. Kontribusinya membantu Barcelona tetap kompetitif di papan atas klasemen.
Barcelona juga menilai fleksibilitas Rashford sebagai aset besar. Dia mampu bermain di kedua sisi sayap maupun sebagai penyerang tengah. Kemampuan ini memberi Flick banyak opsi taktis, terutama saat tim diterpa cedera atau membutuhkan rotasi.
Selain itu, kekuatan fisik dan kecepatan Rashford kerap menyulitkan pertahanan lawan. Dalam menghadapi tim yang bermain bertahan rendah, tembakan jarak jauh Rashford menjadi solusi penting. Ancaman tersebut datang baik dari permainan terbuka maupun situasi bola mati.
Meski demikian, Barcelona belum sepenuhnya menutup proses evaluasi. Paruh kedua musim tetap akan menjadi bahan pertimbangan, terutama setelah Raphinha kembali dalam kondisi fit. Menit bermain Rashford kemungkinan akan lebih bervariasi ke depannya.
Pedri Absen Latihan
Di luar pembahasan Rashford, Barcelona juga memulai persiapan menghadapi Villarreal. Sesi latihan digelar di Ciutat Esportiva setelah para pemain mendapat hari libur. Ini menjadi laga terakhir sebelum jeda pertengahan musim.
Namun, Pedri tidak terlihat berlatih bersama rekan-rekannya. Gelandang timnas Spanyol tersebut masih merasakan efek kelelahan setelah kembali dari cedera. Klub memutuskan untuk menerapkan program latihan individual demi menghindari risiko lanjutan.
Barcelona sebenarnya merencanakan Pedri untuk beristirahat penuh usai laga melawan Osasuna. Situasi pertandingan memaksa dia tampil sekitar 15 menit untuk membantu tim mengamankan kemenangan. Dalam periode singkat itu, Barcelona berhasil mencetak dua gol penentu.
Pada sesi latihan terbaru, Pedri datang ke fasilitas klub lebih lambat dari rekan-rekannya. Dia fokus menjalani program khusus dengan target tetap bisa tampil melawan Villarreal. Kondisi akhir akan ditentukan oleh tim medis dan respons fisik sang pemain.
Pendapat Kami
Keputusan Barcelona untuk condong mempermanenkan Rashford terlihat logis jika melihat kontribusi dan fleksibilitas yang ditawarkan, terlebih dengan harga yang relatif masuk akal. Namun, kehati-hatian terhadap kondisi Pedri juga sama pentingnya, karena menjaga pemain kunci tetap bugar bisa berdampak lebih besar daripada memaksakan hasil dalam satu pertandingan.
