Barcelona Dapat Trilyunan dari Liga Champions, Tapi Masih Terus Numpang di Stadion Orang

Gilabola.comBarcelona bukan hanya sedang mengejar prestasi di atas lapangan, tetapi juga tengah berpacu dengan waktu demi kelangsungan keuangan klub. Klub asal Catalan itu berpotensi menerima suntikan dana tambahan sebesar Rp 286 Miliar jika mereka berhasil melaju ke babak semifinal Liga Champions musim ini.

Menurut laporan dari Mundo Deportivo, pendapatan tersebut akan menjadi bagian dari keuntungan yang bisa dicatatkan untuk musim finansial 2024/2025.

Setelah menang telak 4-0 atas Borussia Dortmund di leg pertama perempat final Liga Champions, posisi Barcelona memang terbilang sangat menguntungkan.

Namun di balik euforia kemenangan itu, manajemen Blaugrana juga tengah menghitung untung-rugi dari setiap pertandingan yang mereka jalani di kompetisi antarklub tertinggi Eropa ini.

UEFA diketahui menerapkan sistem hadiah uang berdasarkan pencapaian tim. Tiap langkah ke babak berikutnya berarti tambahan dana yang cukup signifikan. Untuk babak grup, Barcelona sudah menerima Rp 355 Miliar sebagai bagian dari dana awal.

Dari sana, tiap kemenangan mereka diganjar Rp 40 Miliar, dan hasil imbang diberikan Rp 13,3 Miliar. Mereka juga memperoleh Rp 12,7 Miliar dari pembagian dana surplus pertandingan yang berakhir seri tapi tidak memiliki pemenang.

Seiring berjalannya turnamen, Barcelona juga sudah mengantongi Rp 210 Miliar karena mencapai babak 16 besar dan tambahan Rp 238 Miliar usai lolos ke perempat final. Total pendapatan mereka sejauh ini dari kompetisi tersebut sudah mencapai Rp 1,9 Triliun.

Jika berhasil menembus semifinal, angka itu akan melonjak berkat tambahan Rp 286 Miliar. Bila mampu mencapai final, mereka akan mendapatkan lagi Rp 352 Miliar. Dan jika keluar sebagai juara, UEFA akan memberikan bonus tambahan Rp 124 Miliar.

Perkembangan Renovasi Camp Nou

Namun, semua angka itu kontras dengan kenyataan di rumah sendiri. Renovasi Spotify Camp Nou yang molor membuat tim harus terus bermarkas sementara di Estadi Olimpic Lluis Companys.

Awalnya, pihak klub menargetkan kembali ke stadion kebanggaan mereka pada akhir 2024. Tetapi proyek yang ditangani perusahaan Turki, Limak, itu mengalami beberapa hambatan teknis dan administratif.

Kini, Barcelona menargetkan bisa kembali ke Camp Nou pada pertengahan September. Tanggal 16 September dipilih sebagai tenggat karena bertepatan dengan dimulainya fase grup Liga Champions musim depan.

Menurut aturan UEFA, seluruh laga fase grup harus digelar di stadion yang sama, dan itu membuat Blaugrana tak bisa terus ‘numpang’ di Montjuic jika ingin tetap tampil di kompetisi elit Eropa.

Sayangnya, dampak dari keterlambatan ini juga merembet ke acara tradisional mereka, Trofi Joan Gamper. Klub dipastikan tidak akan bisa menggelar laga pramusim bergengsi tersebut di Camp Nou. Setelah musim lalu dihelat di Montjuic dengan kekalahan dari AS Monaco, kemungkinan besar musim ini pun akan mengalami hal serupa.

Secara teknis, proyek pembangunan Camp Nou memang ditargetkan bisa menampung 60.000 penonton saat kembali digunakan nanti. Tapi dengan kondisi saat ini, muncul pertanyaan: apakah realistis mengharapkan stadion siap menyambut laga resmi hanya dalam waktu beberapa bulan lagi?

Sementara itu, di atas lapangan, performa Barcelona di ajang Eropa bisa jadi satu-satunya harapan klub untuk menyelamatkan muka dan neraca keuangan mereka. Namun, kalau kembali gagal di tengah jalan, tekanan tak hanya akan datang dari fans, tapi juga dari para auditor keuangan.