Gilabola.com – Barcelona resmi memperkenalkan jersey ketiga untuk musim 2025/26 dengan tampilan berani yang menonjolkan warna neon. Langkah ini diambil setelah klub menghadapi masalah pada laga pembuka La Liga melawan Mallorca.
Saat itu, kombinasi jersey tuan rumah menimbulkan benturan warna dengan jersey Barcelona baik kandang maupun tandang. Situasi tersebut membuat tim hampir harus menggunakan kembali jersey musim lalu agar pertandingan berjalan jelas tanpa kebingungan di lapangan.
Untuk mencegah kejadian serupa, Barcelona bersama Nike mempercepat peluncuran jersey ketiga. Desain kali ini membawa nuansa retro yang mengingatkan pada era “Total 90” milik Nike di pertengahan 2000-an.
Warna dasar oranye neon yang disebut “Bright Mango” dipadukan dengan aksen biru tua “Midnight Navy.” Perpaduan ini menghidupkan memori kit tandang Barcelona periode 2009–2011 yang hingga kini masih disukai para penggemar sepak bola Catalan.
Jersey tersebut rencananya akan dikenakan pertama kali saat Barcelona menghadapi Levante. Dengan corak cerah nan kontras, klub berharap jersey baru ini bukan hanya menonjol di lapangan, tetapi juga di tribun pendukung.
Maxi Lopez Kenang Malam Paris
Di sisi lain, mantan penyerang Barcelona, Maxi Lopez, mengenang kembali masa singkatnya bersama klub yang tetap meninggalkan banyak cerita.
Dalam dua musim berseragam Blaugrana, pemain asal Argentina itu mengoleksi empat trofi, termasuk gelar La Liga dua musim beruntun pada 2004/05 dan 2005/06, serta mahkota Liga Champions 2006.
Trofi Eropa tersebut menjadi salah satu yang paling berkesan dalam sejarah modern Barcelona. Final melawan Arsenal di Paris ditentukan oleh gol bersejarah Juliano Belletti.
Lopez menggambarkan bagaimana suasana pesta setelah kemenangan itu berlangsung meriah, bahkan ia menyebut selebrasi tim kala itu seperti menciptakan “lautan sampanye” yang dimulai di Paris dan berlanjut di berbagai kota.
Hubungannya dengan Lionel Messi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kenangan tersebut. Lopez menjelaskan bahwa kedekatan mereka terjalin di luar lapangan, di mana dia sering menghabiskan waktu dengan Messi dan beberapa teman masa kecilnya untuk membuat barbeque serta bermain santai.
Lopez juga menyinggung Neymar ketika masih bermain di Santos. Menurutnya, di usia 17 tahun, Neymar menunjukkan bakat luar biasa dengan gaya bermain penuh kebebasan dan keceriaan di lapangan.
Meskipun Lopez hanya sekali berhadapan dengan Neymar secara resmi saat bermain di Brasil, dia terus mengikuti perkembangan sang penyerang hingga kemudian menjadi bagian penting Barcelona di era berikutnya.