Barcelona saat ini menghadapi tantangan besar dalam upaya mereka untuk merekrut dua pemain muda berbakat, Nico Williams dan Dani Olmo. Meskipun minat terhadap kedua pemain tersebut cukup tinggi, situasi keuangan klub yang rumit membuat proses transfer ini lebih sulit dari yang terlihat.
Pada bulan lalu, Barcelona menunjukkan ketertarikan mereka terhadap duo bintang Spanyol yaitu Nico Williams, pemain sayap Athletic Bilbao, dan Dani Olmo, gelandang serang RB Leipzig.
Kedua pemain ini menonjol dalam kemenangan La Roja di Piala Eropa, dengan Williams yang berusia 22 tahun tampil sebagai salah satu pemain paling menarik bersama Lamine Yamal yang berusia 17 tahun. Sementara itu, Dani Olmo, yang berusia 26 tahun, menjadi pencetak gol terbanyak bersama di turnamen tersebut dengan tiga gol.
Namun, masalah utama yang dihadapi Barcelona adalah bagaimana mereka mampu membayar transfer kedua pemain tersebut. Klub ini diketahui memiliki utang sebesar 1 Milyar Euro, sekitar Rp 17,7 Trilyun, yang menyebabkan mereka harus menjual sebagian bisnis mereka untuk mendapatkan uang tunai instan guna mendaftarkan pemain ke La Liga pada bursa transfer sebelumnya.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, dan pelatih baru, Hansi Flick, telah menyatakan minat mereka untuk membawa Williams dan Olmo ke Camp Nou. Williams memiliki klausul pelepasan sebesar Rp 1,03 Trilyun, sementara Leipzig mengharapkan sekitar Rp 1,06 Trilyun untuk Olmo.
Meskipun demikian, Athletic Bilbao berusaha keras untuk mempertahankan Williams dan bahkan mengkritik Federasi Sepak Bola Spanyol karena tidak melindungi pemain tersebut dari spekulasi tentang masa depannya selama Euro.
Williams menjadi prioritas utama Barcelona untuk transfer musim panas ini, dan klub siap membayar klausul pelepasannya. Namun, mereka masih menunggu keputusan akhir dari sang pemain. Penantian ini juga mempengaruhi negosiasi untuk Olmo, dengan Barcelona menunggu keputusan dari Williams sebelum melanjutkan pembicaraan lebih jauh.
Pada saat ini, Barcelona tidak dapat mendaftarkan Williams atau Olmo dalam skuad La Liga mereka untuk musim depan. Sebelumnya, Laporta dan direksinya menggunakan serangkaian ‘tuas’ finansial untuk memungkinkan mereka melakukan perekrutan mahal meskipun utang klub lebih dari Rp 17,7 Trilyun.
Namun, mereka kini harus menghadapi konsekuensi dari tindakan tersebut, termasuk kesepakatan Barca Studios yang gagal, yang menyebabkan defisit Rp 1,77 Trilyun di rekening klub untuk musim 2023/2024.
Untuk merekrut Williams atau Olmo, Barcelona perlu menyelesaikan masalah Barca Studios dengan mencari investor yang bersedia membayar setidaknya Rp 1,77 Trilyun. Selain itu, mereka juga harus menjual pemain senior untuk menyeimbangkan keuangan dan mengosongkan ruang dalam anggaran gaji mereka.
Beberapa pemain yang mungkin dijual termasuk Ronald Araujo, yang memiliki harga jual Rp 1,4 Triluun, serta Frenkie De Jong yang sebelumnya diinginkan klub untuk dijual namun tidak berniat meninggalkan Barcelona. Penjualan pemain-pemain ini akan memungkinkan Barcelona mendapatkan dana yang diperlukan untuk merekrut Williams dan Olmo.
Selain itu, Barcelona juga menjajaki kemungkinan untuk merundingkan ulang kesepakatan mereka dengan Nike, yang berlaku hingga tahun 2028. Dengan merundingkan ulang kesepakatan tersebut, Nike bisa saja menyetujui untuk membayar ‘bonus’ di muka sebagai bagian dari perpanjangan kesepakatan, yang akan membantu mengisi kekurangan dana di rekening klub.
Dalam keadaan yang tidak pasti ini, spekulasi tentang masa depan transfer Williams dan Olmo tetap tinggi. Meskipun tantangan keuangan yang dihadapi Barcelona sangat besar, upaya mereka untuk membawa pemain-pemain ini menunjukkan ambisi klub untuk tetap bersaing di level tertinggi meskipun dalam situasi keuangan yang sulit.