Gilabola.com – Real Madrid dikenal sebagai salah satu klub terbaik di dunia dalam menemukan dan mengembangkan talenta muda menjadi bintang kelas dunia. Namun, itu bukan berarti mereka selalu mendapatkan pemain muda dengan harga murah.
Ambil contoh Vinicius Junior dan Rodrygo. Kini, keduanya termasuk dalam jajaran winger terbaik dunia. Saat pertama kali tiba di Spanyol, potensi mereka masih belum terbukti sepenuhnya, tetapi Real Madrid tetap menggelontorkan dana besar untuk merekrut keduanya. Total sekitar £75 juta telah dihabiskan untuk mendatangkan keduanya, dan kini investasi itu terbukti sangat berharga.
Namun, tidak semua rekrutan muda Madrid memiliki perjalanan yang sukses. Pada tahun 2020, Los Blancos mengambil risiko dengan merekrut seorang talenta muda asal Brasil lainnya, Reinier Jesus. Sayangnya, kariernya di Eropa jauh dari ekspektasi.
Reinier: Dari ‘New Kaka’ ke Pemain Flop Real Madrid
Reinier dengan cepat menjadi prospek yang menjanjikan di Brasil. Setelah menembus tim utama Flamengo, ia mencetak enam gol dan memberikan dua assist dalam 15 pertandingan seniornya. Sebagai gelandang serang yang tajam dalam mencetak gol, ia segera dijuluki sebagai ‘New Kaka’.
Pelatih Timnas Brasil U-17 saat itu, Guilherme Dalla Dea, bahkan pernah mengatakan kepada FIFA pada tahun 2019:
“Dia sangat berbakat. Saya melihatnya sebagai seorang ‘nomor 10’ seperti Kaka. Dia suka masuk ke kotak penalti dan mencetak gol, bahkan dari luar kotak penalti. Saya sangat yakin dia akan bermain di level tertinggi di luar negeri.”
Reinier berperan dalam kesuksesan Flamengo meraih gelar Serie A Brasil dan Copa Libertadores. Dengan reputasi yang terus meningkat, Real Madrid pun bergerak cepat. Pada Januari 2020, mereka mengamankan jasanya dengan biaya sekitar £30 juta (Rp 600 miliar) dan mengontraknya hingga Juni 2026.
Saat diperkenalkan sebagai pemain Madrid, Reinier bahkan menangis bahagia. Namun, setelah awalnya ditempatkan di akademi muda Madrid, ia segera dipinjamkan ke Borussia Dortmund selama dua musim pada Agustus 2020.
Gagal Bersinar di Borussia Dortmund
Kepindahan ke Dortmund tampaknya menjadi langkah yang tepat. Klub Bundesliga itu memiliki rekam jejak bagus dalam mengembangkan pemain muda, seperti Erling Haaland dan Alexander Isak. Namun, bagi Reinier, segalanya tidak berjalan sesuai harapan.
Beberapa faktor tampaknya menjadi penghambat. Ekspektasi tinggi yang datang setelah kepindahannya ke Madrid membawa tekanan besar. Bahkan mantan rekan setimnya di Flamengo, Filipe Luis, sempat mengatakan kepada Marca:
“Ini benar-benar perekrutan luar biasa oleh Real Madrid. Dia mengingatkan saya pada Kaka karena dia bermain dengan kepala tegak dan sangat mematikan di dalam kotak penalti. Reinier bahkan memiliki kualitas lebih baik dari Kaka saat bermain dengan punggung menghadap gawang.”
Pandemi COVID-19 juga mempersulit adaptasinya di Spanyol, dan ketika sepak bola kembali, ia langsung dikirim ke Dortmund untuk mendapatkan lebih banyak menit bermain. Namun, dalam dua tahun di Jerman, Reinier hanya mencetak satu gol dan satu assist dalam 39 pertandingan. Itu adalah masa yang mengecewakan bagi pemain muda yang diharapkan menjadi bintang besar.
Pinjaman ke Girona dan Penurunan Drastis
Setelah gagal bersinar di Dortmund, Reinier kembali ke Spanyol dan dipinjamkan ke Girona di La Liga. Awalnya, ia menunjukkan tanda-tanda positif, tetapi cedera menghambat momentumnya. Ia hanya mencetak dua gol selama satu musim di sana, dan pada musim panas berikutnya, ia kesulitan menemukan klub baru.
Kini, pada tahun 2025, Reinier bermain untuk klub Segunda Division, Granada, dengan status pinjaman dari Real Madrid. Dengan kontraknya di Madrid yang baru akan berakhir pada 2026, masa depannya tampak semakin suram. Nilai pasarnya telah anjlok menjadi hanya £2 juta (Rp 40 miliar), dan kemungkinan besar Madrid tidak akan mendapatkan pengembalian investasi dari Rp600 miliar yang mereka keluarkan pada 2020.
Apa yang Salah Dengan Reinier Jesus?
Banyak faktor yang menyebabkan kemunduran Reinier. Dari tekanan tinggi, kurangnya waktu bermain, cedera, hingga mungkin kurangnya kesabaran Madrid dalam mengembangkan bakatnya. Tidak seperti Vinicius dan Rodrygo yang diberi kesempatan berkembang di klub, Reinier justru lebih banyak menghabiskan waktu sebagai pemain pinjaman.
Kini, pertanyaan terbesar adalah apakah Reinier masih bisa membalikkan keadaan dan membuktikan bahwa dia memang pantas disebut sebagai ‘New Kaka’, atau justru akan menjadi salah satu rekrutan gagal Real Madrid yang terlupakan.