Gilabola.com – Bintang Real Madrid berusia 26 tahun, Brahim Diaz, mengaku tak senang dengan situasinya di Bernabeu saat ini.
Masa depan Brahim Diaz di Real Madrid menjadi diragukan, setelah laporan Fichajes mengungkapkan pemain internasional Maroko itu tidak senang dengan situasinya saat ini.
Brahim yang menutup musim lalu dengan performa gemilang, diharapkan akan mainkan peran yang lebih besar di bawah asuhan Xabi Alonso.
Namun, kebangkitan Franco Mastantuono yang secara tiba-tiba telah mengubah segala hal dalam karir Brahim, bahkan dalam hitungan pekan.
Mastantuono dengan cepat menjadi pemain bintang besar di klub bola raksasa Spanyol itu. Ia tunjukkan bakat, kepribadian dan kedewasaannya di usia yang masih begitu muda, hingga pemain Argentina itu cukup mengesankan staf pelatih maupun para suporter.
Brahim Diaz Khawatir
Alonso sendiri telah tunjukkan kepercayaannya pada pemain remaja tersebut, dan memberinya kesempatan yang semula banyak diharapkan akan diberikan pada Brahim. Hal ini telah mendorong Brahim ke peran pemain skunder, yang tak ia duga sebelumnya.
Brahim yakin ia memiliki kualitas dan pengalaman untuk berikan kontribusi lebih besar pada Madrid, tapi ia terus mendapati dirinya hanya menjadi penonton dari bangku cadangan.
Bagi seorang pemain yang berada di tahap krusial dalam karirnya, kurangnya kontinuitas bermain seperti ini tentunya cukup mengkhawatirkan.
Perwakilan Brahim pun rasakan kekhawatiran yang sama, karena menit bermain yang berharga justru terbuang sia-sia di saat ia seharusnya bisa berkembang lebih jauh.
Masa Depan Brahim yang Tak Menentu di Madrid
Situasi ini membuat Brahim menghadapi keputusan yang sulit. Meskipun ia tetap menjadi aset penting di mata klub, tapi tradisi Madrid yang memprioritaskan talenta muda kembali membuat Brahim harus menepikan.
Jika situasinya tak juga membaik, ia bisa mempertimbangkan untuk meninggalkan Bernabeu. Bursa transfer musim dingin dan musim panas tahun depan mungkin menjadi krusial bagi masa depannya, mengingat Brahim sudah mempertimbangkan berbagai tawaran yang kemungkinan datang.
Di usia 26 tahun, Brahim tahu ia tidak bisa menghabiskan satu musim lagi untuk menunggu kesempatan yang mungkin tak akan pernah datang.
Untuk saat ini, nasibnya pun akan sangat tergantung pada apakah ia bisa meyakinkan Alonso untuk memberinya peran yang lebih besar, atau apakah ia akan terpaksa bermain di klub lain untuk mendapatkan kembali peran pentingnya di lapangan.
