Gilabola.com – Barcelona memanaskan tensi rivalitas dengan Real Madrid setelah Dani Olmo memberikan pernyataan yang diyakini banyak penggemar akan memicu perdebatan panjang.
Dalam wawancara dengan COPE, gelandang tim Catalan itu menegaskan bahwa Barcelona merasa telah melakukan perekrutan yang lebih baik dibanding Real Madrid sepanjang bursa transfer musim panas 2025.
Dia menambahkan bahwa timnya juga merasa sudah memperkuat diri dengan tepat, sebuah klaim yang memancing banyak reaksi dari para pendukung sepak bola di Spanyol.
Strategi Transfer Barcelona yang Terukur
Barcelona tampaknya memang mengandalkan strategi hemat namun efektif di bursa kali ini. Mereka memicu klausul rilis Rp 470 Miliar untuk Joan Garcia dari Espanyol, mendatangkan kiper muda Spanyol dengan prospek jangka panjang.
Selain itu, Barcelona sukses menggaet Roony Bardghji dari Copenhagen hanya dengan biaya Rp 47 Miliar—langkah cerdas untuk mendapatkan talenta muda yang dikenal dengan kreativitasnya di lapangan bola.
Tidak berhenti di situ, Barcelona juga meminjam Marcus Rashford dari Manchester United tanpa biaya transfer, menambah kedalaman lini serang tanpa membebani neraca keuangan klub.
Total pengeluaran mereka hanya Rp 517 Miliar, namun setiap transfer tampaknya diarahkan untuk menutup kebutuhan spesifik di skuad. Dalam komentarnya, Olmo menekankan bahwa semua tim memang membuat perubahan di bursa transfer, tetapi Barcelona hanya fokus pada cara mereka memperkuat diri sendiri.
Belanja Besar Madrid dan Risiko yang Mengintai
Sementara itu, Real Madrid memilih jalur berbeda: pengeluaran besar untuk nama-nama yang lebih mencolok. Mereka mendatangkan Dean Huijsen dari Bournemouth seharga Rp 1,1 Triliun, Franco Mastantuono dari River Plate dengan nilai Rp 1,2 Triliun, dan Alvaro Carreras dari Benfica seharga Rp 955 Miliar.
Bahkan, mereka mengamankan pendaftaran awal Trent Alexander-Arnold dengan biaya sekitar Rp 188 Miliar. Total belanja mendekati angka Rp 2,6 Triliun, hampir lima kali lipat dari Barcelona.
Meski Real Madrid bergerak agresif, perbedaan pendekatan ini menimbulkan diskusi di kalangan pengamat sepak bola. Barcelona dianggap melakukan transfer yang lebih cermat dan berbiaya efektif, sementara Real Madrid mengambil risiko lebih besar dengan beban finansial yang tidak kecil.
Olmo mengisyaratkan bahwa kemenangan di bursa transfer bukan soal jumlah pemain atau headline besar, melainkan soal seberapa pintar tim mengisi kekurangan.
Seiring musim baru semakin dekat, pernyataan Olmo jelas akan terus menjadi bahan diskusi dan mungkin juga motivasi tambahan bagi skuad Barcelona. Namun di sisi lain juga harus diakui, kurangnya aktivitas transfer Blaugrana juga memang karena kurangnya finansial yang mereka miliki.