Pertandingan sengit terjadi di Mendizorroza saat Deportivo Alavés menjamu Atlético de Madrid dalam lanjutan jornada 32 LaLiga Spanyol.
Pertandingan ini krusial bagi kedua tim. Bagi tim tuan rumah, kekalahan Cádiz membuka peluang untuk semakin dekat dengan lolos dari degradasi. Sementara bagi tim tamu yang mengenakan seragam hijau, hasil imbang Athletic Bilbao membuka peluang untuk memperlebar jarak di zona empat besar.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan diawali dengan tempo lambat, diwarnai banyak pelanggaran dan minimnya peluang. Sejak peluit awal dibunyikan oleh Gil Manzano, terlihat pertempuran sengit antara kedua tim yang menyadari pentingnya pertandingan ini.
Tendangan kaki, pukulan tangan, dan dua kartu kuning bagi pemain Alaves dalam lima menit pertama menunjukkan intensitas pertandingan. Di tengah pertarungan sengit ini, momen khas Atletico de Madrid terjadi.
Kemampuan tim ini untuk kebobolan gol dengan mudah di awal pertandingan telah menjadi ciri khas musim ini. Di Mendizorroza, hal yang sama terulang. Pada menit ke-15, sebuah umpan silang berbuah bola liar di depan kotak penalti yang jatuh ke kaki Benavídez.
Pemain Uruguay ini tidak menyia-nyiakan peluangnya. Tendangan kaki kanannya yang halus berhasil mengoyak gawang Oblak dan lini pertahanan Atletico, yang sekali lagi tampil memalukan. Gol ini membawa Alaves memimpin skor dan menjadi pukulan telak bagi mentalitas tim asuhan Simeone yang sudah terpuruk.
Dengan gol tersebut, Alaves bermain lebih bertahan dan tetap menyerang dengan garis pertahanan yang lebih rapat. Mempertahankan keunggulan menjadi prioritas tim asuhan Luis García, yang merasa nyaman dengan performa buruk tim asal Madrid. Atletico tidak mampu membangun serangan dan menjadi sasaran empuk setiap kali Alaves memasuki area pertahanan mereka.
Setelah tersingkir dari Liga Champions, jika ada yang mengharapkan Atletico untuk bangkit dengan penuh semangat, kenyataannya justru sebaliknya. Tim asuhan Simeone menunjukkan performa yang lesu, membosankan, dan dengan tempo permainan yang lambat.
Secara keseluruhan, performa Atletico jauh dari kata memuaskan. Hal ini membuat mereka tertinggal di babak pertama dan harus mengejar ketinggalan di babak kedua.
Semuanya tergantung pada mereka, karena di luar keunggulan Alaves, papan skor menunjukkan bahwa satu tim tampil lebih baik daripada yang lain. Alaves memanfaatkan kelemahan Atletico dan semakin dekat dengan tiga poin emas berkat gol Benavídez.
Memasuki babak kedua, skenario pertandingan tidak banyak berubah. Alaves terus menciptakan peluang dengan mudah, dan Atletico masih menunjukkan performa yang buruk.
Tim asuhan Diego Simeone tidak mampu mengubah penguasaan bola menjadi peluang gol. Serangan demi serangan mereka sia-sia, dan Sivera, kiper Alaves, menjalani pertandingan dengan tenang. Kiper Alaves ini hampir tidak melakukan penyelamatan, yang merupakan cerminan dari kurangnya kreativitas Atletico dalam menciptakan peluang.
Namun, seiring berjalannya waktu, Atletico mulai meningkatkan serangan mereka dan Alaves bermain lebih bertahan. Situasi ini berbahaya, tetapi tidak terlalu mengkhawatirkan bagi tim tuan rumah. Para pemain asuhan Luis García menunjukkan pertahanan yang solid dan tidak merasa tertekan dengan situasi ini. Dengan garis pertahanan yang rapat dan hampir tidak memberikan ruang, Atletico terus menerus menabrak tembok yang sama.
Pada menit-menit akhir, Atletico berusaha keras untuk membalikkan keadaan. Lino dan Correa berhasil melewati lini pertahanan Alaves, tetapi mereka gagal menaklukkan Sivera. Kiper Alaves ini tampil gemilang saat dibutuhkan dan berhasil menggagalkan dua peluang emas Atletico.
Alaves mampu bertahan dan kemenangan mereka semakin dekat, sedangkan Atletico melakukan upaya terakhir yang tidak membuahkan hasil. Dan gol yang dicari Atletico justru tercipta di sisi lain lapangan. Alaves mencetak gol melalui serangan balik di masa injury time yang diselesaikan dengan tendangan voli Rioja ke gawang Oblak.
Kemenangan emas bagi Deportivo Alaves. Tim tuan rumah semakin dekat dengan lolos dari degradasi dengan tiga poin penting ini, yang membuat mereka unggul sepuluh poin dari zona degradasi. Keunggulan yang cukup besar untuk memastikan mereka tetap di LaLiga EA Sports musim depan.
Di sisi lain, kebahagiaan Alaves berbanding terbalik dengan kekecewaan Atletico. Tim asuhan Simeone tidak menunjukkan performa terbaiknya dan kehilangan kesempatan untuk memperlebar jarak di zona empat besar setelah Athletic Bilbao meraih hasil imbang. Kekalahan ini menambah kekecewaan mereka setelah tersingkir dari Liga Champions pada hari Selasa lalu.
Susunan Pemain
Deportivo Alaves: Sivera, Gorosabel (Rioja, 87´), Tenaglia, Abqar, Rafa Marín, Javi López, Benavidez, Antonio Blanco, Guridi (Guevara, 69´), Kike García (Panichelli, 78´) y Giuliano (Carlos Vicente, 78´).
Atletico Madrid: Oblak, Molina (Abde, 80´), Savic (Hermoso, 80´), Giménez, Azpilicueta (Reinildo, 56´), Lino, Barrios (Riquelme, 66´), Koke, De Paul (Saul, 46´), Griezmann y Correa.