Gila Bola – Dalam sebuah video yang tengah ramai di media sosial saat ini, gelandang Frenkie de Jong yang menaiki mobilnya terlihat mendapatkan teriakan dan ejekan dari fans Barcelona, mungkin karena dia terus menolak pindah padahal klub terbebani dengan keberadaannya yang digaji Rp 8,5 Milyar di era Josep Maria Bartomeu.
Frenkie de Jong is being verbally abused by Barcelona fans upon arrival at their training ground #mulive [@sport, @DBR8] pic.twitter.com/MY6rXNAyZd
— utdreport (@utdreport) August 10, 2022
Mungkin desakan dari fans itu akhirnya benar-benar membantu untuk mendorong gelandang Belanda itu saat laporan terbaru menyebutkan bahwa dia sekarang semakin dekat untuk meninggalkan Camp Nou secara permanen di jendela transfer musim panas ini.
Chelsea sekarang dikabarkan hampir menyetujui biaya transfer dengan Barcelona untuk Frenkie de Jong, menurut berita yang diungkap jurnalis The Times Tom Roddy, dengan beberapa jurnalis lain juga mengkonfirmasi hal yang sama seputar saga transfer mantan Ajax Amsterdam itu.
Sementara laporan dari Sport menyebutkan bahwa harga transfer yang disepakati mungkin berada di kisaran angka Rp 1,2 Trilyun dengan Todd Boehly, pemilik dan sekaligus pejabat karetaker direktur olahraga The Blues, menangani langsung transfer ini.
Chelsea bahkan sebenarnya sudah membuka negoisasi transfer untuk Frenkie de Jong sejak pekan lalu dan sekarang berharap bisa mempercepat langkah transfer mereka untuk segera mengamankan tanda tangan pemain berusia 25 tahun itu dan membawanya ke Stamford Bridge.
Tentu saja berita ini akan menjadi pukulan besar bagi Manchester United lantaran mereka adalah peminat utama untuk servisnya, hanya saja gelandang Belanda menolak kepindahan ke Old Trafford karena ketiadaan sepak bola Liga Champions di musim ini bagi mereka.
Frenkie de Jong, sementara itu, sudah mendapatkan dorongan untuk pindah saat presiden Joan Laporta bahkan sudah mengultimatum dia untuk memangkas gajinya jika ingin bertahan, atau bersedia untuk dijual karena kontraknya yang dianggap ada nilai-nilai kriminalitas saat ditandatangani di era presiden sebelumnya, Josep Maria Bartomeu.