Site icon Gilabola.com

Drama Vinicius dan Gol Telat Valverde, Ancelotti Ungkap Banyak Hal Setelah Kemenangan Tipis Real Madrid

Carlo Ancelotti di laga Real Madrid kontra Athletic Bilbao

Gilabola.comReal Madrid berhasil menjaga napas mereka dalam perebutan gelar La Liga berkat kemenangan tipis 1-0 atas Athletic Club. Pertandingan ini berjalan keras dan penuh ketegangan, dengan tim tuan rumah berulang kali mencoba membongkar pertahanan tim tamu namun kesulitan menembusnya.

Baru di masa injury time, Fede Valverde mampu mencetak gol penentu yang membuat Real Madrid bisa mengamankan tiga poin penting untuk mempertahankan harapan gelar La Liga mereka.

Carlo Ancelotti, usai pertandingan, menyampaikan beberapa pandangannya kepada media. Dia mempertanyakan keputusan wasit yang menganulir gol Vinicius Junior dan tidak memberikan penalti untuk Jude Bellingham. Menurutnya, inilah wajah dari sepak bola modern.

Dia menyebut bahwa gol yang dianulir dan keputusan VAR yang tidak memanggil wasit untuk meninjau potensi pelanggaran di kotak penalti menjadi bagian dari dinamika baru dalam pertandingan bola saat ini.

Gol Vinicius sempat membuat publik Bernabeu bersorak pada menit ke-79, namun dianulir setelah tayangan ulang menunjukkan Rodrygo dalam posisi offside pada proses build-up.  Juru taktik Italia itu menegaskan bahwa pelatih lawan, Marcelino, juga sepakat dengan penilaiannya soal apa yang dia sebut sebagai “modern football.”

Posisi Bellingham dan Peran Taktik yang Terus Berevolusi

Saat membahas gol kemenangan Valverde, Ancelotti mengungkapkan bahwa itulah momen kunci. Dia menjelaskan bahwa permainan timnya berkembang di babak kedua setelah tampil lebih lambat di babak pertama. Pelatih Italia itu merasa timnya tampil lebih baik dalam segala aspek setelah jeda.

Karena absennya Kylian Mbappe akibat skorsing, Ancelotti harus mengubah pendekatan taktisnya, salah satunya dengan menempatkan Jude Bellingham sebagai false nine. Dia menilai bahwa posisi tersebut sebelumnya sudah memberikan keuntungan besar bagi tim, dan pada laga ini digunakan kembali di babak kedua.

Meski begitu, untuk pertandingan final Copa del Rey mendatang, Bellingham kemungkinan akan kembali ke posisi biasanya karena Ancelotti mempertimbangkan formasi 4-4-2 yang lebih defensif.

Lebih lanjut, Ancelotti menyebut bahwa formasi tersebut memang menjadi favoritnya karena memberikan kestabilan bertahan. Dia menambahkan bahwa formasi itu tidak selalu berarti hanya menggunakan dua striker, karena kadang pemain sayap seperti Vinicius atau Rodrygo bisa berperan sebagai gelandang serang atau penyerang tambahan tergantung pada tipe full-back yang dimainkan.

Soal laga melawan Athletic, Ancelotti memuji respon para pemainnya yang tampil lebih kompak dan solid di babak kedua. Dia menilai bahwa timnya tidak mendapat tekanan besar dari lawan, meski di babak pertama tidak menciptakan banyak peluang. Dia mengapresiasi agresivitas dan kerja sama yang ditunjukkan oleh para pemainnya.

Ketika ditanya mengenai performa Vinicius, Ancelotti mengatakan bahwa pemain Brasil itu menunjukkan sikap luar biasa meskipun belakangan ini tidak dalam kondisi terbaik.

Dia menyoroti semangat dan kerja keras Vinicius dalam menekan lawan serta menyebutnya sebagai pemain yang akan sangat penting dalam laga-laga mendatang, baik dari sisi permainan maupun mentalitas.

Ancelotti juga menyinggung soal pemilihan kiper untuk final Copa del Rey nanti. Dia belum memberikan jawaban pasti, menyebut bahwa Lunin maupun Courtois sama-sama punya peluang, dan bahkan tidak menutup kemungkinan memainkan Fran yang juga tampil baik di beberapa kesempatan.

Exit mobile version