Gilabola.com – Barcelona beri harapan palsu untuk Real Madrid di laga El Clasico pekan ke-35 Liga Spanyol 2024/2025. Usai unggul dua gol lewat gol Kylian Mbappe, Barca bangkit dan hajar dengan empat gol balasan, laga berakhir dengan skor akhir 4-3.
El Clasico pertama di Estadi Lluis Companys benar-benar menjadi tontonan yang membakar adrenalin. Saat Real Madrid unggul 0-2 berkat sepasang gol dari Kylian Mbappe, banyak yang menyangka laga akan jadi milik Los Blancos.
Tapi dalam 20 menit penuh kegilaan, Barcelona membalikkan keadaan secara dramatis lewat gol Eric Garcia, Lamine Yamal, dan Raphinha—menutup babak pertama dengan keunggulan luar biasa 4-2.
Namun di balik gemuruh selebrasi publik Montjuic, satu pemain tampil senyap namun krusial—Ferran Torres. Dikenal sebagai penyerang tajam, hari itu Ferran menjelma menjadi pemberi umpan maut. Sang “hiu” tidak memburu mangsa kali ini, melainkan menyajikannya untuk disantap rekan-rekannya.
Ferran Jadi Sang Pemberi Makan, Bukan Pemburu
Dari empat gol Barcelona di babak pertama, Ferran terlibat langsung dalam tiga di antaranya—semua lewat assist.
Untuk gol pembuka Eric Garcia, Ferran mengirim bola yang dituntaskan oleh bek jebolan Martorell itu di dalam kotak penalti. Gol tersebut menandai dimulainya momentum kebangkitan tim tuan rumah.
Puncaknya terjadi saat gol ketiga dicetak, yang menjadi titik balik laga. Ferran membaca pergerakan Raphinha dengan cermat, bekerja sama dengan si winger asal Brasil yang terus-menerus merepotkan Lucas Vazquez.
Operan terakhir Ferran menemui Raphinha yang menyelesaikan peluang dengan tenang untuk mengubah skor jadi 4-2.
Kontribusi Ferran tak hanya secara statistik, tetapi juga secara taktik. Ia menarik perhatian bek Madrid, menciptakan ruang bagi Yamal dan Raphinha, dan terus menyuplai bola dengan presisi.
Bagi Ferran, laga ini bukan soal mencetak gol, tapi tentang bagaimana ia bisa menjadi pusat distribusi yang membuka jalan bagi rekan-rekannya.
Montjuic Berguncang, Barca Bangkit
Dengan keunggulan dua gol di babak pertama, atmosfer stadion memuncak. Pendukung Blaugrana dibuat berdecak kagum oleh perubahan tempo dan semangat juang tim yang begitu menggila. Ferran Torres, dengan gayanya yang tak menonjol namun efisien, keluar dari pertandingan ini bukan sebagai top skor, tapi sebagai jantung kreativitas tim.
Kemenangan 4-2 ini bukan hanya tentang tiga poin, tapi juga tentang pernyataan. Barcelona tak gentar meski tertinggal dua gol dari sang rival abadi. Dan mereka kini tahu, di saat bintang lain bersinar, Ferran Torres bisa menjadi dalang di balik tirai kejayaan.