
Gilabola.com – Kemenangan Real Madrid atas Barcelona di El Clasico tampaknya belum sepenuhnya membawa suasana damai di kubu Los Blancos. Perhatian publik justru beralih pada sikap Vinicius Jr yang marah besar saat diganti di babak kedua, lalu meninggalkan lapangan tanpa menyapa pelatih Xabi Alonso.
Meski pemain asal Brasil itu sudah menyampaikan permintaan maaf melalui media sosial, permintaan maaf itu tidak ditujukan kepada sang pelatih, melainkan kepada para suporter Real Madrid.
Legenda Brasil, Rivaldo, menilai reaksi Vinicius memang tidak sepenuhnya benar, tetapi bisa dimengerti. Dia menyebutkan bahwa pemain muda itu sedang tampil bagus dan punya kontribusi besar dalam kemenangan Madrid, termasuk dalam proses gol kedua.
Menurut Rivaldo, rasa kesal Vinicius muncul karena situasi tersebut bukan pertama kalinya dia ditarik keluar di tengah pertandingan penting di sepanjang musim ini.
Rivaldo berpendapat bahwa pemain sekelas Vinicius, yang dianggap sebagai aset penting klub, seharusnya tidak terlalu sering ditarik keluar. Dia menilai, jika situasi pertandingan masih terbuka dan lawan bisa menyamakan kedudukan, keputusan mengganti pemain kunci semacam itu bisa dipertanyakan.
Rivaldo juga menambahkan bahwa performa Vinicius di laga El Clasico sebenarnya cukup baik. Pemain berusia 25 tahun itu tampil energik, menguasai bola dengan baik, dan aktif menciptakan peluang berbahaya bagi pertahanan Barcelona. Karena itu, rasa frustrasi ketika ditarik keluar adalah bentuk kekecewaan atas kesempatan yang hilang untuk terus membantu tim.
Kritik Rivaldo untuk Barcelona
Selain membahas Vinicius, Rivaldo juga menilai performa Barcelona di laga tersebut sangat jauh dari harapan. Dia menyebut tim asuhan Hansi Flick tidak tampil seperti biasanya dan kehilangan sentuhan tajam di lini depan. Absennya beberapa pemain penting seperti Raphinha dan Lewandowski dianggap mempengaruhi ritme permainan Blaugrana.
Menurut Rivaldo, Barcelona hanya bermain baik di beberapa momen saja, dan itu tidak cukup untuk mengimbangi Real Madrid di Santiago Bernabeu. Dia bahkan menilai tim lawasnya itu tidak menunjukkan mental juara yang dibutuhkan di laga besar seperti El Clasico.
Sementara itu, di pihak Real Madrid, kemenangan 2-1 dianggap sebagai hasil penting untuk menjaga posisi di puncak klasemen. Namun, ketegangan internal yang muncul antara Vinicius dan Xabi Alonso menjadi perhatian tersendiri bagi manajemen klub.
Permintaan Maaf Tanpa Nama Alonso
Beberapa hari setelah pertandingan, Vinicius mengunggah permintaan maaf melalui media sosial. Dalam pesannya, dia mengakui bahwa emosinya sempat menguasai diri ketika ditarik keluar.
Penyerang Brasil itu juga meminta maaf kepada para pendukung Real Madrid, rekan setim, klub, dan presiden atas sikapnya yang berlebihan di lapangan.
Namun, yang menarik, permintaan maaf itu sama sekali tidak menyinggung nama Xabi Alonso. Menurut laporan dari The Athletic, keputusan untuk tidak menyebut sang pelatih bukanlah kebetulan, melainkan bentuk kekecewaan pribadi terhadap perlakuan yang dia terima belakangan ini.
Sumber yang sama mengungkapkan bahwa Vinicius merasa tersinggung karena kerap ditarik keluar lebih awal, meskipun sedang tampil baik. Dari 13 pertandingan musim ini, dia hanya tiga kali bermain penuh selama 90 menit. Dalam tujuh laga lainnya, dia diganti sebelum pertandingan berakhir.
Pihak klub kabarnya memahami situasi ini, tetapi juga kecewa dengan reaksi sang pemain. Manajemen menilai, meskipun Vinicius merasa diperlakukan tidak adil, dia tetap harus menunjukkan profesionalisme di depan publik.
Xabi Alonso sendiri belum memberikan komentar terbuka mengenai insiden tersebut. Namun, laporan di Spanyol menyebutkan bahwa pelatih itu tetap berkomitmen untuk menegakkan disiplin di ruang ganti, meskipun itu berarti harus berhadapan dengan pemain bintangnya.
