Empat Poin Penting Usai Kemenangan 4-3 Barcelona Atas Los Blancos di El Clasico Tadi Malam

Gilabola.com – Pertemuan terakhir antara dua raksasa Spanyol dalam El Clasico terakhir di musim 2024/2025 menghasilkan sebuah pertunjukan yang benar-benar tak bisa ditebak.

Barcelona bangkit dari ketertinggalan dua gol dan menundukkan Real Madrid 4-3 dalam laga penuh ketegangan dan drama di Montjuic, membuka besar peluang Blaugrana untuk memenangkan La Liga musim ini.

Berikut empat poin pembicaraan penting dari kemenangan Barcelona atas Real Madrid, saat hattrick Kylian Mbappe tidak cukup menyelamatkan los Blancos dari kekalahan tuan rumah yang tampil dominan.

1. Musim Terakhir Ancelotti Diwarnai Kekacauan

Carlo Ancelotti datang ke laga ini dengan harapan mengembalikan martabat timnya, namun kenyataannya justru semakin menegaskan bahwa musim ini bukan milik Real Madrid.

Padahal, setelah menjuarai La Liga dan Liga Champions musim lalu, banyak yang memprediksi Madrid akan melanjutkan dominasinya. Kedatangan Kylian Mbappe dianggap sebagai bukti bahwa Madrid semakin sulit dikejar.

Namun, meskipun Mbappe mencetak hat-trick dan menjadi pencetak gol terbanyak sementara, tim secara keseluruhan terlihat tidak padu. Strategi Ancelotti kerap gagal menciptakan kohesi permainan, dan Real Madrid sering kali tampil terputus-putus.

Gaya permainan mereka tidak bisa menyamai intensitas dan kreativitas Barcelona. Kekalahan kali ini memperpanjang daftar kekecewaan, dan Ancelotti kini nyaris dipastikan menutup musim tanpa trofi besar.

2. Yamal Tak Butuh Waktu untuk Menjawab Kritik

Beberapa hari sebelum laga ini, Lamine Yamal tampil brilian melawan Inter, namun gagal mencetak gol karena kegemilangan Yann Sommer. Hal itu sempat memunculkan keraguan terhadap kemampuannya menyelesaikan peluang.

Namun, remaja ajaib itu langsung membungkam keraguan lewat gol indah ke gawang Thibaut Courtois. Yamal mencetak gol kedua Barcelona setelah menerima umpan Ferran Torres.

Dengan tenang, dia melengkungkan bola melewati kiper Madrid dan memperlihatkan bahwa sentuhan akhirnya kini setara dengan kemampuannya menggiring bola. Penampilan ini mengukuhkan Yamal sebagai salah satu talenta paling menjanjikan di sepak bola Eropa saat ini.

3. Lini Belakang Kacau Balau di Kedua Sisi

Pertandingan ini benar-benar menampilkan sepak bola yang terbuka—bahkan mungkin terlalu terbuka. Total tujuh gol tercipta, dan bukan tidak mungkin lebih banyak lagi jika tidak dibendung oleh beberapa penyelamatan penting. Kedua tim sama-sama menunjukkan kelemahan dalam bertahan.

Barcelona, di bawah Hansi Flick, tetap menggunakan garis pertahanan tinggi yang selama ini membantu mereka menekan lawan. Tapi kondisi fisik tim yang mulai menurun membuat pendekatan itu menjadi bumerang.

Lima dari tujuh laga terakhir mereka selalu kebobolan setidaknya dua gol. Sementara itu, Real Madrid seperti kehilangan arah setiap kali kehilangan bola. Mereka tak mampu menutup ruang, dan Mbappe serta Vinicius lebih sering terlihat menyerang ketimbang membantu pertahanan.

4. Rodrygo Semakin Tak Dianggap

Di balik hingar-bingar laga, keputusan Ancelotti untuk tak memainkan Rodrygo menimbulkan tanda tanya besar. Padahal, sang penyerang Brasil telah kembali ke skuad setelah absen di laga sebelumnya karena sakit.

Namun, ketika Vinicius Junior harus ditarik keluar karena cedera, Ancelotti malah lebih memilih memainkan Victor Munoz yang belum pernah tampil sebelumnya.

Kondisi ini memperkuat spekulasi bahwa masa depan Rodrygo di Real Madrid mulai tidak aman. Selama ini ia dianggap sebagai pelengkap penting di lini serang Madrid, tetapi akhir-akhir ini perannya terus mengecil.

Keputusan Ancelotti untuk memberi menit bermain kepada Arda Guler dibanding Rodrygo juga mengindikasikan bahwa pemain Brasil itu bisa saja meninggalkan klub musim panas nanti.