Gila Bola – Kedatangan Kylian Mbappe ke Real Madrid di bursa transfer musim panas ini diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam strategi tim yang dibesut Carlo Ancelotti.
Laporan dari Joel del Rio di MARCA menyoroti bagaimana kepergian gelandang veteran Toni Kroos dan masuknya Kylian Mbappe di bursa transfer musim panas ini akan mempengaruhi gaya bermain Los Blancos.
Para pendukung Real Madrid menyambut gembira bergabungnya Mbappe secara bebas transfer dari Paris Saint-Germain, namun bagi manajer Carlo Ancelotti, ini adalah tantangan besar.
Memasukkan pemain sekelas Mbappe ke dalam tim yang sudah dihuni oleh bintang-bintang seperti Rodrygo, Vinicius Jr, Jude Bellingham, Federico Valverde, Aurelien Tchouameni, Arda Guler, Luka Modric, dan Eduardo Camavinga tidaklah mudah.
Meskipun demikian, laporan menyebutkan bahwa Mbappe tidak akan menjadi pusat dari proyek Real Madrid. Sebaliknya, dia akan menjadi bagian dari tim yang penuh dengan talenta, berkontribusi pada kesuksesan kolektif klub.
Manajer Carlo Ancelotti kini harus mengatur strategi untuk mengintegrasikan Mbappe dalam barisan penyerang yang sudah sukses. Salah satu pertanyaan utama untuk musim depan adalah siapa yang akan mendominasi sayap kiri Madrid.
Dengan kedatangan Bellingham dan perubahan formasi menjadi 4-3-1-2 musim ini, Ancelotti memiliki lebih banyak opsi. Kini, dengan hadirnya Mbappe, fleksibilitas taktik tim meningkat, memberikan berbagai kemungkinan dalam penempatan pemain.
Ancelotti memiliki beberapa opsi dalam menggunakan Mbappe. Sang penyerang kemungkinan besar akan mengambil peran nomor 9 di musim pertamanya di Real Madrid, mengenakan nomor tersebut di jerseynya.
Namun, belum jelas apakah Ancelotti akan melanjutkan dengan dua penyerang tengah atau kembali ke formasi trisula terkenalnya, yang berpotensi melibatkan Mbappe, Rodrygo, dan Vinicius Jr. Formasi ini juga memungkinkan Valverde untuk kembali ke posisi lini tengah.
Perubahan lainnya mungkin melibatkan penyesuaian peran Bellingham di lini tengah, menyusul kepergian Kroos. Dengan perubahan ini, meski penguasaan bola mungkin berkurang, fisik dan kecepatan tim akan meningkat, membuat mereka lebih mematikan dalam serangan balik.
Formasi 4-2-3-1 juga merupakan opsi lain, namun ini menimbulkan dilema mengenai siapa yang akan bermain sebagai penyerang tengah. Vinicius telah menikmati peran sebagai nomor 9 musim ini tetapi tetap fleksibel untuk bergerak ke sayap.
Sementara itu, Kylian Mbappe sebelumnya menyatakan preferensinya untuk tidak bermain sebagai penyerang tengah, seperti yang terlihat di Paris Saint-Germain di bawah arahan Luis Enrique.
Pada akhirnya, Mbappe bisa masuk ke dalam skema musim ini, mungkin membentuk trisula baru dengan Rodrygo, atau meyakinkan Vinicius atau Mbappe untuk bermain sebagai false 9.
Faktor kunci adalah hubungan di lapangan antara Vinicius dan Mbappe. Jika mereka mampu mengembangkan pemahaman yang baik, Ancelotti bisa meniru strategi sukses yang digunakan saat melawan Manchester City, di mana formasi 4-4-2 dengan Rodrygo di kiri memberikan keunggulan di sayap tersebut. Pendekatan ini dapat menciptakan duet yang tak terduga dan mematikan di sayap kiri, memberikan tantangan berat bagi pertahanan lawan.
Dengan berbagai opsi taktik yang tersedia, Ancelotti dihadapkan pada tugas kompleks namun menarik untuk meramu strategi terbaik bagi timnya, memastikan bahwa kedatangan Mbappe membawa dampak positif dan maksimal bagi Real Madrid.