
Gilabola.com – Fenway Sports Group dilaporkan membatalkan rencana pembelian Getafe senilai sekitar Rp 2,5 Triliun setelah menilai bahwa regulasi La Liga, struktur skuad, serta faktor finansial jangka pendek tidak memenuhi kebutuhan model multi-klub yang sedang disiapkan.
Analisis internal menunjukkan potensi risiko besar, sementara pihak Getafe juga menegaskan bahwa klub tidak berada dalam kondisi dijual.
Fenway Sports Group sudah mempertimbangkan ekspansi portofolio sepak bola selama beberapa tahun. Mereka ingin mengikuti model multi-klub seperti yang diterapkan pemilik Manchester City dan Chelsea, dan Michael Edwards ditugaskan memimpin pengembangannya.
Rencana itu awalnya mengarah pada Getafe setelah opsi seperti Toulouse dan Malaga tidak berlanjut. Selama musim panas, sempat ada indikasi bahwa proses pembelian Getafe mulai bergerak maju.
Namun laporan dari Spanyol menyebutkan bahwa FSG menarik diri dari pembicaraan. Penilaian internal menunjukkan kekhawatiran atas investasi jangka pendek di bawah aturan ketat pengendalian biaya skuad La Liga.
Regulasi tersebut dianggap membuat klub sulit berkembang dalam waktu cepat. Batasan pengeluaran gaji yang disesuaikan dengan pendapatan dinilai menghambat rencana percepatan pembangunan tim.
Situasi ini diibaratkan oleh sumber dekat proses tersebut dengan kondisi yang menimpa Newcastle dan Aston Villa, di mana kedua klub harus melepas pemain demi memenuhi aturan keberlanjutan finansial liga masing-masing.
Dalam kasus Getafe, masalah serupa sudah terlihat. Presiden klub, Angel Torres, sempat menjelaskan bahwa mereka mengalami kendala ketika ingin mendaftarkan pemain baru dan harus melepas sejumlah nama terlebih dahulu.
Kendala itu termasuk kepergian Christantus Uche ke Crystal Palace dan Omar Alderete ke Sunderland, yang terjadi untuk menyeimbangkan beban keuangan klub. FSG menilai kondisi seperti itu akan memerlukan suntikan dana besar sejak awal.
Analisis mereka juga menemukan bahwa nilai skuad Getafe lebih banyak bertumpu pada pemain veteran. Hal ini dianggap menambah kebutuhan investasi cepat agar tim bisa bersaing pada level lebih tinggi.
Selain faktor finansial, FSG juga memperhitungkan posisi pemilik saat ini. Torres disebut telah menyampaikan bahwa dia tidak berniat menjual klub, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk pergi suatu hari nanti.
Sumber Spanyol menggambarkan bahwa Torres menyampaikan sikap tersebut dengan nada tegas, sekaligus menekankan bahwa wacana penjualan sering muncul setiap tahun tanpa realisasi.
Rencana FSG Setelah Mundur dari Getafe
Meski rencana pembelian Getafe batal, laporan menyebut FSG tidak menghentikan ambisi untuk masuk ke sepak bola Spanyol. Mereka masih membuka peluang meninjau klub lain dengan kondisi finansial dan struktural yang lebih sesuai.
Sebelum fokus pada Getafe, FSG pernah mempertimbangkan Levante, Elche, Espanyol, dan Real Valladolid. Evaluasi terhadap beberapa klub itu disebut tetap disimpan sebagai referensi.
Model multi-klub masih menjadi agenda besar bagi mereka karena dinilai bisa mempercepat pengembangan pemain muda serta memperluas jaringan kompetitif Liverpool di Eropa.
FSG disebut ingin memastikan bahwa klub yang dibeli memiliki fleksibilitas regulasi, umur skuad yang lebih seimbang, serta potensi jangka panjang yang lebih stabil dibandingkan Getafe.
Dengan dibatalkannya rencana akuisisi ini, proyek multi-klub FSG tertunda lagi. Namun kelompok pemilik itu diyakini tidak menghentikan ambisinya dan akan mencari target baru yang lebih cocok.
