Gilabola.com – Real Madrid tengah menghadapi situasi pelik terkait masa depan salah satu bintang mereka, Vinicius Junior. Meski kontraknya masih berlaku hingga 2027, pembicaraan soal perpanjangan sudah mencuat lantaran ketertarikan yang datang dari arah yang tidak biasa, Liga Arab Saudi.
Vinicius menjadi incaran serius klub-klub Saudi sejak musim panas lalu. Perwakilan sang pemain bahkan dilaporkan telah menjalin komunikasi dengan perantara dari Timur Tengah dalam beberapa momen, termasuk pertemuan langsung di Praha pada Februari.
Tawaran yang diajukan terbilang mencengangkan: gaji senilai satu Miliar Euro, sekitar Rp 18,6 Triliun, dan biaya transfer yang bisa menembus angka 300 Juta Euro, sekitar Rp 5,6 Triliun.
Namun menurut laporan dari Cadena SER, Vinicius dikabarkan semakin dekat dengan kontrak baru di Real Madrid. Kabarnya, dia tidak tertarik dengan kontrak lima tahun yang ditawarkan pihak Arab Saudi.
Dia disebut-sebut merasa bahwa durasi itu terlalu panjang, dan klub-klub Saudi tidak ingin menggelontorkan dana fantastis hanya untuk kontrak satu atau dua musim. Kondisi ini membuka jalan bagi negosiasi dengan Real Madrid yang kini mengarah pada perpanjangan tiga hingga empat tahun.
Real Madrid sendiri tidak ingin berada dalam posisi tawar yang lemah menjelang musim panas. Apalagi, permintaan gaji yang lebih tinggi dari Kylian Mbappé dan Jude Bellingha, dua pemain dengan bayaran tertinggi, sempat menjadi penghambat utama. Presiden Florentino Perez diyakini enggan mengganggu struktur gaji yang sudah ada.
Standar Menurun Vinicius
Di sisi lain, performa Vinicius musim ini belum menunjukkan standar yang biasa dia tampilkan. Penampilannya melawan Arsenal, misalnya, menjadi bahan pembicaraan.
Dia hanya menyentuh bola 38 kali dan kehilangan penguasaan bola sebanyak 18 kali tanpa mencatat satu pun tembakan tepat sasaran, umpan kunci, atau dribel sukses. Penampilan itu dianggap sebagai salah satu yang terburuk dalam jersey Los Blancos.
Performa musim ini memang belum menggembirakan. Dalam 23 pertandingan awal tahun ini, Vinicius hanya mencatat enam gol dan lima assist. Padahal musim lalu, dia berperan penting dalam mengantar Real Madrid menjuarai Liga Champions dengan torehan 35 kontribusi gol.
Ada penurunan tajam dalam kepercayaan diri dan ketajaman sang pemain. Sejak malam Ballon d’Or yang disebut-sebut sebagai titik balik, catatan per pertandingan Vinicius turun dari 0,87 menjadi 0,66 kontribusi gol per laga.
Selain itu, kegagalannya mengeksekusi penalti melawan Atletico Madrid di Liga Champions dan Valencia di La Liga baru-baru ini semakin memperkuat kesan bahwa fokusnya sedang goyah.
Pelatih Carlo Ancelotti atau siapapun yang mengambil alih kursi panas musim depan, harus menemukan cara agar Vinicius dan Ktlian Mbappe bisa tampil serasi dalam satu sistem.
Kombinasi keduanya belum sepenuhnya menyatu di lapangan, dan itu menjadi tugas besar untuk musim yang akan datang. Di tengah semua tekanan dan ekspektasi yang menyelimuti Santiago Bernabéu, masa depan Vinicius masih menjadi bola panas.