Gilabola.com – Arda Guler, bintang muda asal Turki yang bergabung dengan Real Madrid musim panas lalu, tampaknya sedang menghadapi masa-masa sulit di Santiago Bernabeu.
Pemain berusia 19 tahun itu kesulitan mendapatkan menit bermain yang cukup, dan ketika diberi kesempatan, dia sering kali gagal memenuhi harapan tinggi yang dibebankan padanya. Performanya yang kurang konsisten membuat beberapa rekan setimnya mulai kehilangan kesabaran.
Dalam pertandingan terakhir melawan Villarreal, Guler hanya bermain selama tujuh menit setelah masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-83. Meskipun terlibat dalam beberapa situasi serangan balik yang menjanjikan, pengambilan keputusannya di lapangan dinilai kurang tepat.
Statistiknya pun tidak mengesankan: hanya sembilan sentuhan bola, empat dari enam operan yang berhasil (akurasi 67 persen), dua kali kehilangan bola, dan satu tembakan yang melenceng jauh hingga keluar lapangan.
Salah satu momen yang paling mencolok terjadi ketika Guler memilih untuk menembak alih-alih memberikan bola kepada Kylian Mbappe, yang berada dalam posisi bagus di dalam kotak penalti.
Mbappe, yang sedang dalam perjalanan menuju hattrick, tampak sangat kecewa dengan keputusan Guler. Ekspresi frustrasi Mbappe terlihat jelas, bahkan setelah pertandingan berlanjut.
Dalam serangan berikutnya, gelandang Turki itu mencoba memberikan umpan kepada Mbappe, tetapi umpan yang lemah dan tidak akurat justru berujung pada kehilangan bola.
Tidak hanya Mbappe yang menunjukkan kekecewaan. Jude Bellingham dan Vinicius Jr. juga terlihat tidak puas dengan keputusan Guler selama pertandingan. Keduanya secara terbuka mengekspresikan kekecewaan mereka, menambah tekanan pada pemain muda itu.
Trio serang Real Madrid dikenal karena sifat ekspresif mereka di lapangan, dan hal itu terkadang memberikan tekanan tambahan pada pemain muda seperti Guler.
Dengan setiap pertandingan yang berlalu, situasi Guler di Real Madrid semakin rumit. Tekanan yang terus meningkat, ditambah dengan persaingan ketat untuk mendapatkan tempat di skuad utama, membuat perjalanannya di klub semakin menantang.
Lingkaran dalam Guler terus mendorong agar dia mendapatkan lebih banyak kesempatan, tetapi sejauh ini, dia belum bisa memanfaatkan kesempatan yang dimilikinya dengan baik.
Bahkan manajer Carlo Ancelotti tidak ragu menunjukkan ketidakpuasannya terhadap performa Guler. Dalam situasi seperti ini, Guler mungkin perlu mempertimbangkan kembali masa depannya.
Jika dia terus kesulitan mendapatkan menit bermain dan gagal memberikan dampak yang signifikan, tidak menutup kemungkinan dia harus mencari opsi lain untuk mengembalikan kepercayaan diri dan bakatnya yang pernah membuatnya menjadi salah satu pemain muda paling menjanjikan di Eropa.