Ini Alasan Mengapa Barcelona Bakal Lebih Sukses dari Los Blancos di Akhir Musim Ini

Gilabola.comBarcelona masih tertinggal lima poin dari Real Madrid di klasemen La Liga, namun performa mereka justru menunjukkan potensi besar untuk bangkit.

Meski dilanda badai cedera di lini depan, tim asuhan Hansi Flick tetap produktif mencetak gol dan menjaga konsistensi permainan. Keberhasilan mencetak 28 gol dari 11 pertandingan menunjukkan bahwa Barcelona tetap kompetitif bahkan tanpa skuad lengkap.

Musim 2025/26 dimulai dengan banyak kendala bagi Barcelona. Cedera bertubi-tubi menimpa pemain penting seperti Robert Lewandowski, Raphinha, Ferran Torres, dan Lamine Yamal. Namun, meski separuh lini serang absen, produktivitas tim tetap tinggi.

Dalam 11 laga liga, Barcelona mencetak 28 gol, dua lebih banyak dari Real Madrid, empat lebih banyak dari PSG dan Inter Milan, serta delapan lebih banyak dari Manchester City. Hanya Bayern Munchen yang memiliki catatan gol lebih tinggi di antara lima liga top Eropa.

Capaian ini menunjukkan efektivitas sistem menyerang yang diterapkan Flick. Walau kekuatan utama di lini depan sempat pincang, struktur permainan tetap membuat peluang tercipta dari berbagai lini. Hal ini menjelaskan mengapa Barcelona tetap berbahaya meski tidak diperkuat pemain terbaiknya.

Para pemain pengganti mampu menjaga ritme permainan. Ferran Torres menjadi top skor klub di La Liga dengan lima gol, diikuti Lewandowski dengan empat, serta trio Raphinha, Lamine Yamal, dan Fermin Lopez yang masing-masing mencetak tiga gol.

Keberagaman pencetak gol ini menunjukkan Barcelona bukan bergantung pada satu sosok. Mereka mampu mencetak gol dari berbagai posisi, membuat lawan sulit menebak arah serangan.

Kolektivitas dan Daya Saing Lebih Stabil

Sementara Real Madrid sangat bergantung pada ketajaman Kylian Mbappe yang sudah mencetak 13 gol, setengah dari total gol tim, Barcelona justru lebih seimbang dalam kontribusi. Sebelas pemain berbeda sudah menyumbang gol di La Liga musim ini.

Pendekatan kolektif ini membuat Barcelona jauh lebih fleksibel. Ketika satu pemain absen, pemain lain mampu mengambil peran tanpa menurunkan kualitas permainan. Situasi ini menjadi keunggulan penting di tengah padatnya jadwal musim panjang.

Selain itu, Barcelona juga mencatat rekor 50 pertandingan resmi berturut-turut selalu mencetak gol. Fakta ini menegaskan bahwa produktivitas mereka bukan sekadar tren, melainkan kebiasaan yang sudah terbentuk.

Meski performa bertahan masih perlu ditingkatkan, Flick berhasil menjaga semangat tim tetap tinggi. Dalam kondisi terbatas, mereka masih mampu bersaing di papan atas dan menunjukkan potensi besar ketika seluruh pemain pulih.

Real Madrid mungkin unggul dalam klasemen, tetapi ketergantungan mereka pada satu pemain bisa menjadi masalah ketika cedera atau penurunan performa datang. Sebaliknya, Barcelona punya kekuatan kolektif yang lebih merata di seluruh lini.

Jika tren ini berlanjut dan para pemain kembali bugar, Barcelona berpeluang besar membalikkan keadaan sebelum musim berakhir. Flick telah membangun fondasi kuat yang bisa membuat tim ini lebih stabil dan tajam dari rival utamanya.

IKLAN