Gilabola.com – Spekulasi soal kepindahan Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid mulai terjawab, berikut kita akan membahas motif utama di balik langkah besar Alexander-Arnold tinggalkan Liverpool.
Kabar mengejutkan datang dari Inggris setelah Trent Alexander-Arnold mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan Liverpool pada akhir musim.
Meski belum ada konfirmasi resmi soal tujuan berikutnya, hampir semua pihak sepakat bahwa bek kanan berusia 26 tahun itu akan bergabung dengan Real Madrid.
Banyak yang mengira keputusannya ini dipengaruhi oleh kemungkinan bermain bersama sahabatnya, Jude Bellingham, di Santiago Bernabeu. Namun menurut laporan terbaru dari The Times, asumsi itu tidak sepenuhnya benar.
Real Madrid Bukan Karena “Agent Jude”
Jude Bellingham, yang tampil luar biasa sejak bergabung dengan Real Madrid, memang disebut-sebut punya peran besar dalam membujuk Trent ke Spanyol. Hubungan dekat keduanya, terutama setelah bermain bersama dalam skuad Timnas Inggris, telah menciptakan spekulasi bahwa Bellingham menjadi “agen perekrut” tidak resmi.
Namun laporan The Times membantah teori ini. Dikatakan bahwa keputusan Alexander-Arnold untuk hengkang tak bergantung pada Bellingham, melainkan lebih kepada pencarian tantangan baru dan keinginan pribadi untuk menggapai Ballon d’Or.
Trent bahkan dikabarkan menolak kenaikan gaji signifikan yang ditawarkan Liverpool, tanda bahwa aspek finansial bukan menjadi pendorong utama.
Setelah menjuarai seluruh trofi besar bersama Liverpool—termasuk Premier League, Liga Champions, FA Cup, dan Piala Dunia Antarklub—Alexander-Arnold merasa saatnya mencari panggung lebih besar.
“Teman Baik” yang Tak Jadi Penentu
Trent dan Bellingham memang dikenal dekat. Mereka sudah mengoleksi 12 caps bersama timnas Inggris, termasuk dalam ajang EURO 2024, di mana Bellingham mencetak gol pembuka ke gawang Serbia dan langsung merayakannya bersama Alexander-Arnold.
Namun, ketika ditanya apakah ia berperan dalam membujuk Trent ke Madrid, Bellingham menolak spekulasi tersebut dengan tegas. “Saya akan bersamanya di timnas, itu sudah pasti,” katanya.
“Berbicara soal dia sebelum pertandingan besar melawan Liverpool tidak sopan. Dia teman baik saya, dan tentu saya ingin dia sukses, tapi fokus sekarang bukan soal itu.”
Cari Tantangan Baru, Bukan Zona Nyaman
Keputusan Trent meninggalkan Liverpool bukanlah hal ringan. Ia adalah pemain jebolan akademi klub dan simbol penting generasi emas Liverpool di bawah Jurgen Klopp. Tapi ambisinya lebih besar: ia ingin menguji diri di liga dan klub berbeda, dengan target utama menjadi pemain terbaik dunia.
Dengan reputasi Real Madrid sebagai klub tersukses di Eropa, Alexander-Arnold melihat ini sebagai peluang besar untuk naik level. Kesempatan untuk bermain di tim penuh bintang dan berkompetisi secara konsisten di panggung Liga Champions menjadi daya tarik tersendiri.