Gilabola.com – Kembalinya FC Barcelona ke Camp Nou, yang awalnya dijadwalkan pada November 2024, kini mengalami penundaan hingga musim 2025/26 karena sejumlah kendala yang menyebabkan peningkatan biaya proyek.
Rencana ambisius renovasi ini, yang diharapkan akan mengubah Camp Nou menjadi stadion terbesar di Eropa, kini membuat para fans harus menunggu lebih lama sebelum mereka dapat kembali ke stadion kebanggaan mereka. Selama penundaan ini, Barcelona terpaksa bermain di Estadio Olimpic, yang berdampak signifikan pada pendapatan klub.
Proyek renovasi ini, dimulai pada 1 Juni 2023, bertujuan untuk mengakomodasi lebih dari 100.000 penonton dan mengembangkan area di sekitar stadion dengan fasilitas perhotelan yang lebih canggih dan pusat bisnis bernama Espai Barca.
Proyek ini menjadi jawaban Barcelona terhadap investasi besar yang dilakukan rival abadi mereka, Real Madrid, yang merombak Santiago Bernabeu dengan nilai sekitar 1,91 Milyar dolar, sekitar Rp 30 Trilyun.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, sebelumnya menyampaikan di Barca One Podcast bahwa klub berharap bisa kembali ke Camp Nou pada awal 2025. Namun, dia tidak menyebutkan tanggal pasti, dan para pengamat menilai jadwal ini cukup ambisius.
Wakil Presiden Elena Fort menambahkan bahwa klub belum bisa memberikan tanggal yang pasti dan hanya dapat memastikan bahwa mereka sedang berupaya keras mengatasi kemunduran yang terjadi.
Komentar ini menunjukkan sikap hati-hati manajemen klub dalam mengelola ekspektasi para pendukung klub karena proyek renovasi tersebut terus menemui berbagai kendala dan tantangan.
Dampak Pada Keuangan Klub
Penundaan ini berdampak langsung pada keuangan klub yang sudah beberapa kali menghadapi krisis finansial. Barcelona harus menghadapi kerugian pendapatan yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1,7 Trilyun per tahun karena berkurangnya kapasitas stadion sementara dan penurunan pendapatan dari tiket dan layanan lainnya.
Selain itu, klub menghadapi kekhawatiran serius terkait biaya akhir proyek. Situasi ini mengingatkan pada kasus Real Madrid, yang awalnya memperkirakan biaya renovasi Bernabeu sebesar Rp 8,5 Trilyun, namun akhirnya harus mengalokasikan dana lebih besar dan melunasinya dalam jangka panjang.
Laporta sendiri sedang berupaya mencari solusi untuk menutupi kekurangan finansial yang terjadi. Namun, opsi yang tersedia semakin terbatas karena klub telah menjual sebagian aset, termasuk divisi produksi media mereka, untuk menjaga kelangsungan proyek renovasi dan mempertahankan keseimbangan keuangan sesuai dengan peraturan La Liga. Dalam situasi ini, kebutuhan untuk menemukan sumber pendanaan baru menjadi sangat mendesak.
Barcelona telah menyepakati pembiayaan proyek renovasi Camp Nou dengan total biaya mencapai Rp 24,6 Trilyun Skema pembayaran ini melibatkan 20 investor yang akan menerima pembayaran secara bertahap dalam jangka waktu bervariasi hingga 24 tahun.
Stadion baru ini diharapkan mampu memberikan kontribusi sebesar Rp 4,2 Trilyun per tahun bagi keuangan klub. Meski demikian, mengingat masalah pengelolaan keuangan yang pernah dialami Barcelona, banyak pihak khawatir tentang kemampuan mereka untuk menjaga stabilitas anggaran dan memenuhi target pendapatan dari stadion yang baru ini.
Penundaan ini bukan hanya berimbas pada finansial, namun juga menguji kesabaran dan loyalitas fans, yang diharapkan tetap mendukung Barcelona meski harus terus menunggu untuk bisa menyaksikan laga di Camp Nou yang sudah direnovasi.
Di tengah situasi finansial yang kompleks dan tantangan dalam penyelesaian proyek, klub harus berjuang untuk menjaga keseimbangan antara ambisi besar mereka dan realitas keuangan yang harus mereka hadapi.