
Gilabola.com – Barcelona menghadapi ketegangan dengan federasi sepak bola Spanyol setelah Lamine Yamal menjalani prosedur radiofrequency untuk cedera pangkal paha tanpa memberi tahu staf medis timnas.
Prosedur tersebut menyebabkan Yamal dilepas dari skuad Spanyol untuk kualifikasi Piala Dunia, meskipun awalnya dipanggil untuk laga melawan Georgia dan Turki. Klub dan federasi kini mengupayakan pertemuan untuk meredakan perselisihan yang muncul akibat komunikasi yang terbatas.
Pemain berusia 18 tahun ini telah melewatkan enam pertandingan Barcelona musim ini karena cedera yang disebut klub sebagai masalah pada area pubis.
Yamal sebelumnya absen dari skuad Spanyol pada kualifikasi Oktober, tetapi diharapkan kembali setelah tampil dalam lima pertandingan terakhir Barcelona di semua kompetisi.
Staf medis federasi mengekspresikan kejutan mereka ketika mengetahui prosedur tersebut, yang dilakukan pada pagi hari saat pemain seharusnya mulai mengikuti pemusatan latihan tim nasional. Informasi lengkap baru diterima pada pukul 22:40 malam, menimbulkan ketidakpuasan dalam manajemen timnas.
Reaksi Federasi Spanyol
RFEF menyatakan bahwa prosedur itu invasif dan menekankan pentingnya kesehatan serta keselamatan pemain. Federasi memutuskan untuk melepaskan Yamal dari panggilan timnas, dengan harapan pemulihan cepat dan lengkap bagi pemain.
Federasi juga menekankan bahwa meski prosedur dilakukan tanpa komunikasi sebelumnya, keputusan tersebut didasarkan pada kepentingan kesehatan Yamal. Pernyataan ini muncul setelah ketegangan meningkat akibat cara Barcelona menangani cedera pemain pada kualifikasi sebelumnya.
Pelatih Barcelona, Hansi Flick, sebelumnya mengkritik penanganan RFEF terhadap Yamal, menilai pemain bermain dengan rasa sakit dan menggunakan obat pereda nyeri, sementara tidak mendapatkan cukup waktu latihan di antaranya. Flick menilai hal itu bukan cara merawat pemain secara optimal.
Menurut laporan Mundo Deportivo, staf timnas merasa dikhianati oleh klub karena tidak diinformasikan secara tepat. Saran awal staf medis sempat mendorong Yamal tetap berada di skuad, namun Luis de la Fuente menolak dan memutuskan untuk melepas pemain kembali ke klub.
De la Fuente dan direktur olahraga RFEF, Aitor Karanka, telah mengadakan pertemuan internal membahas situasi ini, sementara Karanka juga berdiskusi dengan Deco dari Barcelona untuk meredakan ketegangan. Yamal sempat berbicara dengan De la Fuente sebelum kembali ke klub untuk melanjutkan pemulihan.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, menegaskan bahwa klub segera menginformasikan federasi begitu mengetahui durasi pemulihan Yamal dari prosedur. Laporta juga menekankan rasa hormat terhadap tim nasional dan percaya ketidakhadiran Yamal tidak akan merugikan peluang Spanyol di kualifikasi.
Tentang Cedera Pubalgia
Yamal dilaporkan menderita pubalgia, atau dikenal sebagai sports hernia, yang menyebabkan nyeri di area pangkal paha akibat ketidakseimbangan otot. Prosedur radiofrequency dianggap langkah lebih invasif dibandingkan terapi fisik dan istirahat yang biasanya digunakan untuk cedera ini.
Kondisi pubalgia sering terjadi pada pemain muda yang masih berkembang, dan Yamal sendiri sudah memiliki pengalaman senior yang cukup padat sejak usia 15 tahun. Pemain ini telah memenangkan dua gelar LaLiga, satu Piala Spanyol, dan satu Supercopa Spanyol, serta Euro 2024.
Yamal telah bermain 117 pertandingan untuk tim utama Barcelona dan mengoleksi 23 caps bersama timnas Spanyol. Mantan bintang Barcelona, Lionel Messi, juga pernah menderita pubalgia dan memberikan contoh bahwa kondisi ini dapat diatasi dengan waktu dan perawatan tepat.
Laporta dan RFEF sepakat menekankan pentingnya pemulihan Yamal sebagai prioritas utama, memastikan pemain kembali fit untuk klub dan tim nasional. Diskusi lanjutan antara Flick dan De la Fuente diperkirakan akan membantu menghindari ketegangan serupa di masa depan.
