Gilabola.com – Presiden Barcelona, Joan Laporta, mengungkapkan pandangannya tentang hubungan pribadinya dengan Lionel Messi, perannya sebagai pemimpin klub, dan keyakinannya terhadap pelatih Hansi Flick.
Dalam wawancara dengan 3Cat, Laporta menegaskan bahwa meski hubungan dengan Messi sempat terganggu akibat perpisahan pada 2021, dia kini berharap dapat memberi penghormatan besar bagi sang legenda.
Laporta menyatakan bahwa ia mencintai perannya sebagai presiden Barcelona dan selalu merasa terpanggil untuk menyelamatkan klub di masa-masa sulit. Dia menilai banyak orang bisa memimpin Barcelona, tetapi yang terpenting adalah cinta terhadap klub dan tanggung jawab dalam menjaga warisannya.
Saat ditanya secara ringan namun bermakna tentang siapa yang lebih pantas disebut ‘Tuhan’, antara Johan Cruyff atau Lionel Messi, Laporta menjawab dengan jujur bahwa Cruyff tetap sosok utama dalam sejarah klub.
Dia menjelaskan bahwa hubungannya dengan Messi memang sempat rusak ketika kontraknya tidak bisa diperpanjang, tetapi hubungan itu kini mulai membaik.
Laporta mengakui bahwa keputusan tidak memperpanjang kontrak Messi pada 2021 menjadi salah satu momen tersulit sepanjang masa kepemimpinannya. Dia menegaskan bahwa kendala keuangan saat itu benar-benar membatasi langkah klub, meski dirinya sangat ingin mempertahankan sang megabintang.
Presiden berusia 63 tahun itu menuturkan bahwa Barcelona kini memiliki keinginan kuat untuk memberikan penghormatan yang layak bagi Messi atas semua kontribusinya bagi klub.
Dia menegaskan bahwa penghargaan tersebut bukan sekadar simbol, melainkan bentuk pengakuan yang pantas atas dedikasi dan sejarah luar biasa yang ditorehkan Messi di Camp Nou.
Laporta mengatakan bahwa harapannya sederhana: agar suatu hari nanti Messi bisa kembali ke Barcelona untuk menerima penghormatan yang sepadan dengan jasanya bagi klub dan para penggemar.
Keyakinan Laporta terhadap Hansi Flick
Selain membahas hubungan dengan Messi, Laporta juga menyanjung pelatih Hansi Flick yang menurutnya sangat cocok dengan karakter Barcelona. Dia menggambarkan Flick sebagai sosok ‘Gladiator’ yang tegas namun memiliki sisi emosional yang kuat terhadap para pemainnya.
Laporta menilai bahwa Flick merupakan pelatih hebat dan penemuan luar biasa bagi klub. Dia memuji pendekatan pelatih asal Jerman itu yang disiplin, sensitif, dan mudah bergaul, namun tetap menuntut standar tinggi dari semua pihak di tim.
Menurutnya, Flick adalah tipe pelatih yang tidak mudah mengubah rencana, tetapi memiliki empati terhadap pemain dan staf. Hal ini membuat Laporta merasa nyaman bekerja sama dengannya karena nilai-nilai yang dipegang sang pelatih sejalan dengan filosofi klub.
Laporta juga menjelaskan pandangannya tentang apa yang harus dimiliki seorang presiden Barcelona. Dia menegaskan bahwa integritas dan kejujuran merupakan fondasi utama. Seorang pemimpin klub, katanya, harus menepati janji dan menjadi pribadi yang dapat dipercaya oleh pemain, staf, dan suporter.
Dia menambahkan bahwa presiden Barcelona harus selalu menempatkan kepentingan klub di atas kepentingan pribadi. Menurutnya, keberhasilan seorang pemimpin di Barcelona bukan diukur dari keuntungan pribadi, tetapi dari kemampuannya menjaga nilai dan martabat klub.