Gilabola.com – Real Madrid berada di bawah tekanan untuk merespons kemenangan Barcelona dan Atletico Madrid. Namun, sejauh ini mereka berada di jalur yang tepat untuk tetap bersaing dalam perburuan gelar La Liga 2024/2025 setelah berhasil menang 2-0 atas Girona di Santiago Bernabeu.
Selama 40 menit pertama, Los Blancos kesulitan menciptakan peluang karena Girona mampu menerapkan strategi yang efektif untuk meredam serangan mereka. Namun, kebuntuan akhirnya pecah berkat gol luar biasa dari Luka Modric yang membawa Real Madrid memimpin.
Gol ini benar-benar spektakuler. Modric menerima bola hasil sapuan di tepi kotak penalti, lalu dengan satu sentuhan, ia melepaskan tembakan voli keras yang tak terbendung oleh kiper Girona, Paul Gazzaniga. Meski sudah berusaha terbang ke kiri, Gazzaniga sama sekali tidak bisa menjangkau bola yang melesat ke gawangnya.
Jalannya Pertandingan
Sejak awal pertandingan melawan Girona, kontroversi wasit sudah terasa, dengan nyanyian “Korupsi di Federasi” yang terdengar di berbagai momen babak pertama. Sementara itu, Real Madrid mendominasi penguasaan bola tetapi tidak menghasilkan ancaman nyata. Girona, meskipun mengalami beberapa kekalahan sebelumnya, tetap mencari celah di pertahanan Madrid yang tampil dengan strategi penuh kehati-hatian.
Eksperimen Ancelotti dan Dominasi yang Tak Efektif
Ancelotti mencoba beberapa perubahan, termasuk memberi David Alaba kesempatan sebagai starter untuk pertama kalinya dalam 434 hari. Selain itu, ia menempatkan Lucas Vázquez di bek kanan, menggantikan Federico Valverde yang mendapatkan istirahat. Brahim Díaz juga dimainkan sebagai pengganti Jude Bellingham.
Namun, seperti yang sering terjadi, Real Madrid terlihat kesulitan bermain di laga siang hari. Bernabéu baru mulai bergemuruh saat Vinicius Jr. beberapa kali melakukan akselerasi, meskipun keputusan akhirnya kurang optimal. Sementara Los Blancos terus berusaha membongkar pertahanan rapat Girona, tribun selatan stadion terus menyanyikan lagu-lagu bernada kritik terhadap wasit.
Ada juga kekhawatiran bahwa keputusan kontroversial dari wasit Cuadra Fernández atau VAR yang dikendalikan oleh Melero López bisa memicu kemarahan publik. Girona bahkan sempat menguji Thibaut Courtois sebanyak tiga kali. Namun, penyelamatan kiper Belgia itu memberikan kesempatan bagi Real Madrid untuk membangun serangan balik, dengan Kylian Mbappé terus mengancam di garis pertahanan lawan.
Gol Spektakuler Modric Membuka Keunggulan
Dalam pertandingan yang berjalan lambat dan datar, akhirnya Luka Modric muncul sebagai pahlawan. Seperti seorang penembak jitu dalam film koboi, Modric mengontrol bola dengan dada di tepi kotak penalti setelah sepak pojok yang tidak disapu bersih oleh pertahanan Girona. Tendangan volinya melesat ke sudut atas gawang, membuat Paul Gazzaniga tak berdaya meskipun mencoba terbang untuk menepis bola.
Mbappé dan Vinicius Tenangkan Bernabéu
Modric seolah selalu membungkam kritik tentang usianya dengan gol-gol penting. Dari 30 golnya di LaLiga, hampir setengahnya berasal dari tendangan jarak jauh, meskipun ia selalu dalam pengawasan ketat lawan.
Memasuki babak kedua, Real Madrid sedikit mengendur, yang membuat Alaba harus meminta para pemain depan untuk lebih bekerja keras dalam bertahan. Girona memahami bahwa mereka harus lebih menyerang, tetapi juga ingin tetap bertahan hingga akhir pertandingan.
Vinicius hampir menggagalkan harapan Girona dengan aksinya yang khas: memotong dari sayap ke tengah dan mencari ruang tembak. Saat bintang Brasil itu meluangkan waktu sejenak untuk berpikir, ia selalu menghasilkan keputusan yang brilian.
Pelatih Girona, Míchel, mencoba meningkatkan intensitas dengan memasukkan Jhon Solís dan Tomás Ángel Asprilla, dan timnya sempat menguasai bola dalam beberapa momen. Namun, Real Madrid bertahan dengan disiplin, menunggu kesalahan lawan untuk kembali menyerang.
Kini, Los Blancos berada dalam posisi kuat untuk meraih kemenangan dan tetap berada dalam jalur perburuan gelar LaLiga.