Martin Zubimendi, Liverpool, dan Bagaimana Kesetiaan Basque Mengalahkan Ambisi Pribadi

Ketika Martin Zubimendi dihubungkan dengan klub besar seperti Liverpool, banyak yang mengira bahwa gelandang berbakat ini akan segera meninggalkan Real Sociedad di bursa transfer musim panas ini.

Namun, hingga saat ini, Zubimendi memilih untuk tetap setia kepada klub asalnya di San Sebastian. Keputusan ini mencerminkan bagaimana kesetiaan kepada akar Basque dapat mengalahkan godaan untuk mengejar ambisi pribadi yang lebih besar.

Pada akhir Juli, kabar menyebar bahwa Zubimendi telah bertemu dengan Liverpool untuk membahas kemungkinan transfer. Klub Inggris itu sangat tertarik untuk mendatangkan pemain berusia 25 tahun ini, yang dianggap sebagai salah satu gelandang muda terbaik di La Liga.

Meskipun demikian, ketika ditanya tentang masa depannya pada awal musim panas lalu, Zubimendi menyatakan bahwa dirinya belum memikirkan untuk meninggalkan Real Sociedad.

Saat itu, dia sedang bertugas dengan tim nasional Spanyol di Piala Eropa, dan dengan tegas menyebutkan bahwa dirinya merasa sangat dicintai oleh klubnya dan tidak melihat alasan untuk pindah.

Dalam beberapa kesempatan, Zubimendi menyatakan bahwa dia nyaman berada di Real Sociedad dan masih memiliki kontrak dengan klub tersebut. Pernyataan ini bukan sekadar retorika untuk menenangkan fans, karena akhirnya dia memutuskan untuk tetap bertahan di San Sebastian, bahkan setelah tawaran menggiurkan dari klub besar seperti Liverpool datang menghampirinya.

Agen Zubimendi, Inaki Ibanez, memiliki hubungan baik dengan direktur olahraga Liverpool, Richard Hughes. Meskipun Hughes sangat berminat pada Zubimendi, dia tidak ingin membuang-buang waktu untuk mengejar pemain yang tidak memiliki keinginan kuat untuk meninggalkan klubnya.

Pada akhirnya, Liverpool pun mengakui bahwa mereka telah kalah dalam upaya mendatangkan gelandang ini, yang tampaknya lebih memilih untuk menghormati kesetiaannya kepada Real Sociedad.

Martin Zubimendi ingin setia di Sociedad
Martin Zubimendi memiliki hubungan erat dengan akar Bosque dan bangga tetap berada di Sociedad

Zubimendi dikenal sebagai pemain yang memiliki hubungan erat dengan San Sebastian, sebuah kota di wilayah Basque yang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan penduduknya.

Sebagai pemain yang tumbuh besar di klub lokal Antiguoko, yang memiliki sejarah panjang dalam mengembangkan talenta-talenta Basque, Zubimendi menyadari bahwa meninggalkan Real Sociedad bisa membawa dampak besar bagi klub tersebut, terutama jika Mikel Merino pindah ke Arsenal.

Pelatih kepala Real Sociedad, Imanol Alguacil, tidak memiliki banyak waktu untuk menemukan pengganti jika Zubimendi memutuskan untuk pergi, dan ini menjadi salah satu alasan mengapa Zubimendi memilih untuk tetap bertahan.

Kesetiaan Zubimendi kepada Real Sociedad juga didorong oleh ikatan pribadinya dengan keluarga dan teman-temannya di San Sebastian. Dia merasa bahwa meninggalkan klub dan kota tersebut bukanlah keputusan yang bisa diambil dengan mudah, terutama setelah baru saja kembali dari Euro 2024 sebagai juara bersama tim nasional Spanyol.

Selain itu, tekanan untuk menjaga performa klub agar tetap kompetitif di La Liga dan Eropa membuat Zubimendi semakin yakin bahwa dia harus tetap bersama Real Sociedad, setidaknya untuk saat ini.

Kesetiaan semacam ini bukan hal yang asing di wilayah Basque. Pemain-pemain seperti Mikel Oyarzabal, yang juga merupakan bintang Real Sociedad, telah menolak tawaran dari klub-klub besar demi mempertahankan hubungan mereka dengan klub asal dan wilayah mereka.

Zubimendi tampaknya mengambil langkah yang sama, dengan keyakinan bahwa waktu untuk pindah ke klub besar akan datang pada saat yang tepat, ketika ia merasa siap untuk melangkah lebih jauh.

Meskipun untuk saat ini gelandang berusia 25 tahun itu memilih untuk tetap bersama Real Sociedad, tidak diragukan lagi bahwa klub-klub besar Eropa akan terus mengincarnya di masa mendatang.

Namun, keputusan untuk tetap bertahan di San Sebastian menunjukkan bahwa bagi Zubimendi, kesetiaan kepada akar Basque lebih penting daripada sekadar mengejar ambisi pribadi di panggung internasional.