Gila Bola – Legenda sepak bola Prancis, Michel Platini, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang performa Kylian Mbappe di Real Madrid, dengan mengatakan bahwa sang pemain “tersesat di lapangan”.
Meskipun mendapatkan banyak kritik atas penampilannya, terutama dalam kekalahan Liga Champions melawan Liverpool, Platini tetap yakin bahwa Mbappe bisa mengatasi kesulitan ini dan membuktikan dirinya sebagai “juara sejati”.
Kritikan Platini terhadap Mbappe
Mbappe, yang baru saja pindah dari Paris Saint-Germain ke Real Madrid pada musim panas lalu, tengah mengalami masa-masa sulit di klub barunya. Pemain berusia 25 tahun itu hanya mencetak satu gol dalam enam penampilannya terakhir di semua kompetisi, yang memicu kekhawatiran di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola.
Salah satu momen yang disorot adalah kegagalannya mengeksekusi penalti dalam pertandingan Liga Champions melawan Liverpool, yang berhasil diselamatkan oleh kiper Liverpool, Caoimhin Kelleher.
Namun, Platini percaya bahwa meskipun Mbappe sedang berada dalam masa sulit, itu hanya sebuah kemunduran sementara. Sebagai pemain kelas dunia, Platini yakin Mbappe akan bangkit dari kondisi ini. Platini mengatakan:
“Saya melihatnya tersesat di lapangan. Namun, juara sejati harus bangkit dari abu. Itu yang akan menjadikannya juara besar.”
Platini menambahkan, “Saya yakin ini hanya kemunduran kecil baginya dan untuk sepak bola Prancis.”
Perjalanan Mbappe di Real Madrid
Pindah ke Real Madrid dari PSG, transfer yang dinanti-nanti banyak pihak, tampaknya tidak berjalan sesuai harapan Mbappe. Meski mencatatkan tujuh gol dalam 12 penampilan LaLiga musim ini, Mbappe baru mencetak satu gol dalam lima pertandingan Liga Champions.
Guti, mantan pemain Real Madrid, juga memberi kritik tajam terhadap penampilan Mbappe, terutama dalam pertandingan melawan Liverpool. Guti menganggap Mbappe kekurangan rasa percaya diri, bahkan menyebutnya terlihat “takut” saat hendak mengeksekusi penalti. Guti mengatakan kepada Mundo Deportivo:
“Kita semua ingin tahu apa yang sedang terjadi dengan Mbappe. Dia terlihat kurang percaya diri, pemalu. Beberapa saat sebelum mengambil penalti, dia terlihat takut.”
“Dalam hal ini, pasti dia tidak senang dengan penampilannya dan ingin lebih dari itu. Ada kekurangan rasa percaya diri, dan itu ditambah dengan kenyataan bahwa Real Madrid sangat menantikannya, dan sekarang dia keluar dari ‘gelembung PSG’ di mana dia merasa semuanya terkontrol.”
Tantangan Baru di Real Madrid
Menurut Guti, Mbappe kini berada di klub yang sangat berbeda dibandingkan PSG. Di Real Madrid, dia harus bersaing dengan banyak pemain hebat untuk menjadi yang terbaik, yang tentunya bukan perkara mudah. Guti melanjutkan:
“Mbappe sekarang berada di tim lain di mana dia pasti harus bersaing dengan pemain-pemain hebat untuk menjadi yang terbaik, dan itu semua membutuhkan waktu. Dan kostum Real Madrid itu berat… Dan itu normal. Sulit untuk berpikir bahwa seorang pemain bisa beradaptasi begitu cepat dan langsung dengan klub seperti Real Madrid, di mana sangat sulit untuk bermain.”
Perbandingan dengan Masa-masa Mbappe di PSG
Sebelum bergabung dengan Madrid, Mbappe menikmati masa-masa gemilang bersama Paris Saint-Germain, mencetak 256 gol dalam 308 pertandingan. Selama waktunya di Paris, dia memenangkan sejumlah gelar liga, tetapi Liga Champions selalu menjadi trofi yang lepas dari genggamannya.
Saat ini, Real Madrid menghadapi kesulitan di Liga Champions musim ini, bahkan mereka berada di posisi 24 di fase grup. Sementara itu, di LaLiga, mereka berada di posisi kedua, tertinggal empat poin dari pemimpin klasemen Barcelona, namun mereka masih memiliki satu pertandingan sisa.
Masa Depan Mbappe di Real Madrid
Mbappe kini berharap bisa memberikan respon positif kepada para pengkritiknya ketika Real Madrid kembali bertanding pada Sabtu sore melawan Getafe di Santiago Bernabéu.
Seiring berjalannya waktu, para penggemar dan analis sepak bola berharap Mbappe akan bisa mengatasi tantangan besar yang dihadapinya di Real Madrid dan menunjukkan kelasnya sebagai pemain dunia.
Apakah Mbappe akan bisa kembali ke performa terbaiknya dan membuktikan bahwa dirinya adalah “juara sejati”? Hanya waktu yang akan menjawab.