Site icon Gilabola.com

Neymar Ingin Kembali ke Barcelona, Tapi Ditolak Hansi Flick, Dani Olmo Aja Belum Bisa Didaftarkan Kok!

Neymar tawarkan dirinya kembali ke Barcelona

Neymar kabarnya telah menawarkan dirinya untuk kembali ke mantan klubnya, Barcelona. Namun, keinginan bintang asal Brasil tersebut terhalang oleh keputusan Hansi Flick, yang saat ini memiliki pengaruh besar dalam kebijakan transfer klub Catalan tersebut.

Neymar meninggalkan Barcelona pada tahun 2017 dengan transfer yang memecahkan rekor dunia, bergabung dengan Paris Saint-Germain dengan harapan membawa klub Prancis itu ke puncak Eropa.

Selama enam tahun membela PSG, Neymar meraih berbagai kesuksesan domestik, meski impian untuk memenangkan Liga Champions bersama klub Ligue 1 tersebut belum tercapai.

Pada musim panas 2023, Neymar kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Al-Hilal di Arab Saudi, menandai babak baru dalam kariernya di tengah rumor keretakan hubungan dengan Kylian Mbappe.

Namun, di tengah perjalanannya di Liga Pro Saudi, Neymar dilaporkan masih memiliki keinginan untuk kembali ke Eropa, khususnya ke Barcelona, klub di mana dia mencapai puncak kejayaannya.

Neymar, yang saat ini berusia 32 tahun, bahkan dikabarkan telah menawarkan jasanya kembali ke Blaugrana. Meski demikian, laporan dari media Spanyol, Sport, menyebutkan bahwa Hansi Flick, yang memegang kendali dalam keputusan transfer Barcelona, memilih untuk tidak melanjutkan negosiasi terkait kembalinya Neymar.

Peran Hansi Flick dalam Keputusan Klub

Keputusan Hansi Flick untuk memblokir kepindahan Neymar ke Barcelona didasarkan pada keyakinannya bahwa langkah tersebut bukanlah yang terbaik untuk masa depan klub.

Flick dilaporkan melihat bahwa meskipun Neymar memiliki potensi besar, risiko yang terkait dengan cederanya yang sering kambuh serta tuntutan gaji yang tinggi membuat transfer ini kurang layak untuk dilakukan.

Selain itu, Flick juga mempertimbangkan struktur tim Barcelona yang saat ini sedang dalam fase pembangunan kembali, dan kedatangan Neymar mungkin tidak sejalan dengan rencana jangka panjang klub.

Di sisi lain, Presiden Barcelona, Joan Laporta, sangat ingin mendatangkan Neymar sebagai bagian dari upaya untuk mengembalikan kejayaan klub yang telah meredup dalam beberapa musim terakhir.

Laporta melihat Neymar sebagai sosok bintang yang dapat menghidupkan kembali semangat dan daya tarik Barcelona, terutama setelah gagal merekrut Nico Williams, pemain muda berbakat yang sempat menjadi target utama Blaugrana.

Kondisi Barcelona Saat Ini

Barcelona sendiri saat ini menghadapi masalah kekurangan pemain sayap kiri murni dalam susunan pemain mereka. Ansu Fati, yang awalnya diharapkan bisa mengisi posisi tersebut, tampaknya tidak sepenuhnya dipercaya oleh manajemen tim.

Sementara itu, Dani Olmo, Ferran Torres, dan Raphinha, meski mampu bermain di sisi kiri, lebih sering ditempatkan di posisi lain. Keadaan ini membuat spekulasi mengenai kepindahan Neymar menjadi lebih relevan, meskipun akhirnya batal terwujud.

Neymar, yang kini masih terikat kontrak dengan Al-Hilal, hanya memiliki satu tahun tersisa dalam kontraknya. Sejak pindah ke Arab Saudi, Neymar baru tampil lima kali, mencetak satu gol dan tiga assist, sebelum menderita cedera ACL pada Oktober lalu. Dengan cedera tersebut, masa depan Neymar di sepak bola profesional menjadi semakin tidak pasti.

Dani Olmo dan Frustrasinya di Barcelona

Di sisi lain, Dani Olmo, pemain baru yang dibeli dari RB Leipzig seharga 55 Juta Euro, sekitar Rp 948 Milyar, juga mengalami frustrasi dengan situasinya di Barcelona.

Hingga kini, Olmo belum bisa didaftarkan ke dalam skuad La Liga karena masalah keuangan yang melilit klub. Kondisi ini semakin memperumit situasi Barcelona, yang telah kehilangan beberapa pemain kunci seperti Ilkay Gundogan yang kembali ke Manchester City.

Barcelona juga telah melepas Vitor Roque dan Clement Lenglet yang dipinjamkan ke klub lain, masing-masing ke Real Betis dan Atletico Madrid, untuk membantu klub mengurangi tagihan gaji dan bisa mendaftarkan Olmo.

Nah, jika mendaftarkan Olmo saja Barcelona susah payah, bagaimana mungkin mereka membiayai transfer Neymar yang tidak hanya akan menelan biaya transfer, tapi juga beban gaji yang tinggi?

Exit mobile version