Gilabola.com – Real Madrid harus puas dengan hasil imbang 1-1 saat menghadapi Atlético Madrid dalam duel puncak klasemen di Estadio Santiago Bernabéu, Sabtu malam.
Julián Álvarez membuka keunggulan tim tamu dengan penalti Panenka setelah Aurélien Tchouaméni dianggap melakukan pelanggaran kontroversial. Namun, Kylian Mbappé menyamakan skor di awal babak kedua, memastikan kedua tim berbagi poin.
Bisakah Pertahanan Real Madrid Menahan Serangan Atlético?
Ketika jadwal pertandingan diumumkan musim panas lalu, tak banyak yang menyangka bahwa lini belakang Real Madrid dalam laga ini akan dihuni oleh Lucas Vázquez, Aurélien Tchouaméni, Raúl Asencio, dan Fran García.
Susunan ini jauh dari skuat utama Los Blancos. Bahkan, pilihan kedua dari skuat terbaik Real Madrid mungkin lebih solid dibandingkan empat pemain yang tampil di Bernabéu malam itu.
Dengan Vázquez dan García sebagai bek sayap ofensif, serta Tchouaméni yang merupakan gelandang dan Asencio yang baru naik dari divisi tiga, pertahanan Madrid tampak rentan. Atlético lebih mengancam lewat serangan balik, tetapi Madrid mampu bertahan dengan baik. Peran Fede Valverde dan Dani Ceballos, yang bermain lebih konservatif, serta Jude Bellingham yang banyak menutup ruang, membantu mengurangi eksposur di lini belakang.
Ancelotti vs Simeone: Duel Strategi di Laga Besar
Salah satu kelemahan Carlo Ancelotti selama menangani Madrid adalah rekor kurang impresifnya melawan Diego Simeone. Dalam 24 pertemuan, Ancelotti menang 8 kali, kalah 8 kali, dan imbang 8 kali. Namun, di La Liga, Simeone lebih unggul dengan 5 kemenangan dibanding 2 kemenangan Ancelotti, sementara 4 laga berakhir imbang.
Secara taktik, duel ini menjadi pertarungan kecerdikan dua pelatih. Kedua tim berusaha memanfaatkan lebar lapangan untuk mengeksploitasi kelemahan lawan. Babak kedua menjadi kunci, dengan Simeone mengubah formasi ke lima bek untuk menutup ruang setelah lini pertahanan mereka mulai kelelahan.
Ancelotti merespons dengan memasukkan Eduardo Camavinga dan Luka Modrić, yang menjaga tempo permainan Madrid tetap stabil tanpa mengorbankan keseimbangan defensif.
Apakah Real Madrid Terdistraksi oleh Manchester City?
Dengan laga Liga Champions melawan Manchester City yang akan digelar Selasa depan, banyak yang bertanya apakah Madrid akan terganggu. Ferland Mendy—yang biasanya dimainkan dalam laga besar—tidak diturunkan, sementara Luka Modrić juga hanya disiapkan sebagai pemain cadangan.
Madrid tampak bermain lebih hati-hati di babak pertama, dengan intensitas yang lebih rendah dan pendekatan lebih sabar. Namun, di babak kedua, mereka langsung menekan dengan agresif. Ancelotti juga baru melakukan pergantian pemain di 10 menit terakhir, menunjukkan bahwa fokusnya tetap penuh pada laga ini.
Apakah Real Madrid Dirugikan oleh Wasit César Soto Grado?
Sorotan besar dalam laga ini juga tertuju pada wasit César Soto Grado, terutama setelah pekan yang penuh kontroversi mengenai wasit dalam pertandingan Madrid dan Atlético. Dani Ceballos mungkin beruntung hanya mendapat kartu kuning setelah melakukan injakan telat pada Pablo Barrios.
Sementara itu, penalti untuk Atlético menjadi perdebatan. Tchouaméni menjatuhkan Samuel Lino, dan meskipun terlihat ringan, insiden seperti ini biasanya tetap dianggap pelanggaran jika terjadi di luar kotak penalti. Soto Grado awalnya tidak memberi penalti, tetapi akhirnya mengubah keputusan setelah meninjau VAR.
Bellingham Menjadi Target Umpan Silang Madrid
Sebagian besar skema serangan Real Madrid dalam laga ini adalah memanfaatkan sisi sayap untuk melepas umpan silang ke Jude Bellingham di dalam kotak penalti. Kylian Mbappé selalu siap menyambar bola rebound atau kesalahan bek lawan.
Skema ini terbukti efektif ketika Madrid mencetak gol penyeimbang di awal babak kedua, serta saat Bellingham hampir mencetak gol dengan sundulan yang membentur mistar. Bellingham memenangkan tiga duel udara di kotak penalti Atlético, menjadi ancaman besar bagi lini belakang Los Rojiblancos.
Dampak Hasil Ini pada Perebutan Gelar
Hasil imbang ini membuat Real Madrid tetap memimpin klasemen La Liga dengan keunggulan satu poin atas Atlético Madrid. Barcelona bisa memangkas jarak menjadi dua poin jika menang melawan Sevilla pada Minggu malam di Ramón Sánchez Pizjuán.
Selain itu, pertemuan antara Madrid dan Atlético musim ini mungkin belum berakhir. Jika Madrid berhasil melewati Manchester City di Liga Champions, ada kemungkinan derby Madrid akan terjadi di kompetisi Eropa. Di Copa del Rey, Atlético juga berpotensi menjadi lawan Madrid di semifinal yang akan diundi pada hari Rabu.
Bersiaplah untuk lebih banyak duel sengit antara dua rival sekota ini!