
Gilabola.com – Barcelona tengah menjalani musim yang sulit dengan serangkaian cedera yang menimpa para pemain kunci seperti Robert Lewandowski, Raphinha, dan Pedri. Namun, di tengah situasi tersebut, dua nama justru muncul sebagai figur penting dalam sistem Hansi Flick, yakni Eric Garcia dan Marcus Rashford.
Keduanya menunjukkan konsistensi tinggi dalam performa, membuat mereka menjadi pemain yang tak tergantikan di skuad Blaugrana musim ini.
Garcia kembali membuktikan dirinya sebagai pemain yang bisa diandalkan di berbagai posisi. Saat menggantikan Jules Kounde dalam laga melawan Celta Vigo, pemain jebolan akademi La Masia itu menunjukkan ketenangan dan adaptasi luar biasa di lini belakang.
Flick terus mempercayainya untuk tampil reguler, dan hasilnya Garcia telah bermain di seluruh 16 pertandingan Barcelona musim ini. Dari jumlah tersebut, dia menjadi starter dalam 13 laga, memperlihatkan betapa pentingnya peran sang bek bagi keseimbangan tim.
Keberagaman posisinya membuat Flick memiliki fleksibilitas taktik yang lebih luas. Garcia mampu bermain sebagai bek tengah, bek kanan, hingga gelandang bertahan dalam formasi ganda, dan selalu tampil solid di setiap kesempatan.
Performa konsisten ini datang pada saat Barcelona sangat membutuhkan stabilitas di sektor pertahanan. Dengan absennya beberapa nama senior, Garcia tampil sebagai pemimpin yang tenang dan penuh tanggung jawab di lapangan.
Rashford, Kebangkitan di Tanah Spanyol
Marcus Rashford, yang datang dengan status pinjaman dari Manchester United, juga menjadi cerita menarik lainnya di Camp Nou. Setelah Raphinha mengalami cedera, Rashford memanfaatkan peluang itu untuk menunjukkan bahwa dirinya pantas dipercaya.
Penyerang asal Inggris itu tercatat telah bermain di semua 16 laga musim ini, dengan 13 kali tampil sebagai starter. Dia kini memimpin daftar pemberi assist terbanyak di La Liga dengan tujuh assist, serta telah mencetak enam gol di semua kompetisi.
Ledakan performanya di Spanyol membuat manajemen Barcelona dikabarkan mempertimbangkan untuk mengaktifkan opsi pembelian permanen senilai Rp 680 Miliar. Rashford sendiri dikabarkan merasa kembali menemukan semangat dan kinerja terbaiknya di bawah asuhan Flick.
Dalam beberapa laga terakhir, Rashford juga menunjukkan peningkatan dalam hal kontribusi defensif. Saat menghadapi Celta Vigo, dia tampil disiplin dalam menutup ruang dan membantu pertahanan, sesuatu yang sebelumnya menjadi perhatian pelatih.
Flick menilai bahwa perubahan ini adalah bentuk kedewasaan Rashford sebagai pemain. Dia bukan hanya mengandalkan kecepatan dan naluri menyerang, tetapi juga memahami pentingnya peran dalam sistem pertahanan kolektif tim.
Performa tersebut menjawab keraguan publik mengenai keseriusan Rashford dalam mengikuti filosofi kerja keras yang diterapkan Flick. Kini, sang pelatih memiliki alasan kuat untuk terus memberinya kepercayaan, bahkan ketika Raphinha nanti kembali bermain setelah jeda internasional.
Hingga saat ini, Rashford telah menjadi simbol semangat baru di Barcelona. Bersama Eric Garcia, dia menggambarkan dua sisi berbeda dari perjuangan tim: ketenangan di lini belakang dan keberanian menyerang di lini depan.
