Rashford Resmi ke Barcelona, Setan Merah Dikritik Karena Kehilangan Budaya Klub

Gilabola.com Marcus Rashford akhirnya merampungkan kepindahannya dari Manchester United ke Barcelona dalam kesepakatan peminjaman selama satu musim.

Kabar tersebut dikonfirmasi kedua klub pada Rabu malam, di mana Barcelona akan menanggung seluruh gaji sang pemain. Artinya, Manchester United akan menghemat sekitar Rp 265 Miliar dalam satu tahun ke depan.

Pemain jebolan akademi Manchester United ini telah berada di klub sejak usia tujuh tahun dan melakukan debut di tim utama saat berusia 18. Namun, sejak Desember lalu, Rashford tak lagi bermain di bawah asuhan Ruben Amorim.

Dia sempat dipinjamkan ke Aston Villa pada paruh kedua musim lalu, dan menurut laporan yang beredar, keinginan untuk mencari tantangan baru datang langsung dari Rashford.

Budaya Manchester United Disorot

Kepindahan Rashford ke sepak bola Spanyol tak lepas dari sorotan publik dan pengamat. Simon Jordan, mantan ketua Crystal Palace sekaligus pundit sepak bola, menyampaikan kritik tajam terhadap Manchester United dan Rashford secara bersamaan.

Dia menilai bahwa kepergian Rashford menunjukkan hilangnya budaya sepak bola yang dulu melekat kuat di Manchester United. Jordan juga mengingatkan soal keputusan klub yang kala itu mengizinkan Rashford mengambil libur dua minggu usai Euro sebelum menjalani operasi bahu. Menurutnya, keputusan tersebut menunjukkan lemahnya prioritas di dalam tubuh klub.

Lebih lanjut, Jordan menyebut bahwa tanggung jawab atas performa buruk Rashford tetap berada di pundaknya sendiri. Namun, dia juga menyoroti bagaimana klub gagal membangun budaya disiplin dan tanggung jawab yang kuat.

Dia mengungkap bahwa pemain seperti Rashford bisa teralihkan oleh gaya hidup mewah dan pengaruh dari luar lapangan, dengan penyerang Inggris itu memang sempat disibukkan dengan beberapa aktivitas sosial dan politik.

Jordan mencontohkan bahwa banyak pemain muda justru lebih sibuk dengan kehidupan sosialnya, membuat keputusan pribadi yang tak sejalan dengan profesionalisme, seperti bolos latihan untuk merayakan ulang tahun atau bepergian tanpa izin. Menurutnya, semua itu hanya mungkin terjadi dalam budaya sepak bola yang permisif dan terlalu lunak dalam menghadapi kenyataan.

Tantangan Baru di Camp Nou

Di Barcelona, Rashford akan bersaing ketat dengan sejumlah nama besar seperti Raphinha, Lamine Yamal, Robert Lewandowski, hingga Ferran Torres. Dia akan berada di bawah arahan pelatih Hansi Flick dalam tim yang baru saja menjuarai La Liga musim lalu.

Jordan menutup pernyataannya dengan mengatakan bahwa Rashford kemungkinan besar akan sukses di Barcelona karena, menurutnya, hal terbaik bagi sang pemain adalah menjauh dari Manchester United.

Dia menyebut bahwa situasi ini menguntungkan kedua belah pihak, tetapi tetap menyayangkan kenyataan bahwa klub sebesar Manchester United harus kehilangan potensi besar seperti Rashford.