Gilabola.com – Real Madrid telah menghapus nama Kylian Mbappe dari kampanye iklan mereka setelah muncul tuduhan pemerkosaan terhadap bintang sepak bola Prancis tersebut di Swedia.
Pada hari Selasa, Real Madrid membagikan foto dari kampanye mereka yang menampilkan bek legendaris Brasil, Roberto Carlos, dan gelandang bintang Inggris, Jude Bellingham, dengan satu tempat kosong di antara keduanya.
Tak lama kemudian, Bellingham memposting foto serupa di Instagram, yang menunjukkan Mbappe berada di tempat kosong itu. Namun, Bellingham segera menghapus foto tersebut, meskipun para penggemar sudah terlebih dahulu menyadari perbedaan tersebut.
Jurnalis Spanyol, Romain Molina, melaporkan bahwa Real Madrid mengadakan pertemuan darurat pada Senin malam, kemungkinan besar untuk membahas tuduhan terhadap Mbappe. Insiden ini diduga terjadi selama dua hari kunjungan Mbappe di Swedia, di mana ia pergi setelah dikeluarkan dari tim nasional Prancis karena cedera.
Saat berada di Stockholm, Mbappe berpesta dengan rekan setimnya, Nordi Mukiele, dan teman-temannya yang lain. Ia meninggalkan ibu kota Swedia tersebut dengan jet pribadi pada 11 Oktober.
Menurut laporan media Swedia, sebuah kasus pemerkosaan dilaporkan terjadi di hotel tempat Mbappe menginap pada 10 Oktober. Korban mengajukan keluhan ke polisi, dan detail kasus tersebut mulai terungkap.
Pada hari Selasa, Aftonbladet melaporkan bahwa korban menuduh Mbappe sebagai pelaku, yang mendorong pihak kepolisian untuk menyelidiki hotel tempat Mbappe dan teman-temannya menginap.
Mbappe dan tim kuasa hukumnya dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menyebut laporan itu tidak berdasar. Mbappe mengisyaratkan bahwa mantan klubnya, Paris Saint-Germain (PSG), mungkin terlibat, mengingat adanya perselisihan hukum yang sedang berlangsung antara dirinya dan PSG yang akan segera masuk ke persidangan.
Namun, PSG dengan cepat membantah klaim tersebut, memberikan komentar sarkastis bahwa “Mbappe belum memberikan kontribusi untuk Real Madrid, tetapi sudah menimbulkan masalah.”
Mbappe telah kembali ke Real Madrid, namun ia masih harus menjawab pertanyaan dari otoritas Swedia. Baik media Prancis maupun Spanyol secara luas melaporkan kasus ini, menekankan keseriusannya seiring dengan berlanjutnya penyelidikan dari polisi dan jaksa.
Pengacara Swedia, Dahlrot Cabouillet, memberikan komentarnya tentang kasus pemerkosaan di Swedia. Kepada surat kabar Prancis *Le Parisien*, ia mengatakan: “Jika tidak ada bukti persetujuan dari korban, baik melalui kata-kata atau gerakan, atau jika pelaku berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan, hal itu dapat dianggap sebagai pemerkosaan, dan Mbappe berisiko menghadapi hukuman.”