Gilabola.com – Real Madrid sedang memantau dua bek tengah dengan profil berbeda, Jeremy Jacquet dan Nico Schlotterbeck, di tengah masalah pertahanan akibat cedera dan ketidakpastian kontrak pemain senior, namun manajemen klub memutuskan menahan diri dari belanja Januari dan lebih memilih menunggu momen yang dianggap tepat pada musim panas 2026.
Fokus Real Madrid terhadap sektor bek tengah bukan tanpa alasan. Sepanjang musim ini, lini belakang mengalami gangguan serius akibat cedera yang menghambat konsistensi performa dan memaksa rotasi berulang.
Situasi tersebut semakin rumit karena David Alaba dan Antonio Rudiger memasuki fase akhir kontrak. Kondisi ini membuat klub harus memikirkan solusi berjangka panjang, bukan sekadar penutup sementara.
Di lingkungan Valdebebas, target utama adalah mendatangkan bek yang bisa berkembang menjadi tulang punggung pertahanan atau sosok matang yang langsung memimpin barisan belakang. Peran kepala pemandu bakat, Juni Calafat, menjadi krusial dalam proses ini.
Laporan internal dari tim scouting menyebutkan evaluasi sangat positif terhadap Jeremy Jacquet dan Nico Schlotterbeck. Keduanya dinilai sesuai dengan kebutuhan teknis dan fisik yang diinginkan Real Madrid.
Dua Profil, Satu Kebutuhan
Jeremy Jacquet dipandang sebagai investasi masa depan. Bek asal Prancis berusia 20 tahun itu menarik perhatian sejak tampil solid di Kejuaraan Eropa U-19 2024 dengan kematangan yang jarang dimiliki pemain seusianya.
Sejak turnamen tersebut, Real Madrid terus memantau perkembangannya. Kini, Jacquet sudah menjadi bagian reguler tim utama Stade Rennais dan mampu menghadapi tuntutan Ligue 1.
Jacquet dikenal atletis, cepat menutup ruang, dan nyaman bertahan di area luas. Karakteristik ini selaras dengan tipikal bek tengah yang selama ini diandalkan Real Madrid.
Namun, kontraknya bersama Rennes masih berlaku hingga 2029. Faktor ini membuat potensi transfer menjadi rumit dan berisiko mahal, terutama jika dilakukan dalam waktu dekat.
Di sisi lain, Nico Schlotterbeck menawarkan jalur berbeda. Bek Borussia Dortmund itu sudah teruji di level tertinggi, baik di Bundesliga maupun kompetisi Eropa.
Kontrak Schlotterbeck yang berakhir pada 2027 tanpa tanda perpanjangan membuka peluang negosiasi. Dortmund disebut bisa lebih terbuka melepasnya pada musim panas mendatang dibanding Januari.
Pertahanan Jadi Titik Sensitif
Sementara itu, wacana transfer musim dingin sempat dibahas di internal klub. Diskusi tersebut muncul seiring tekanan hasil di lapangan dan kondisi struktur skuad.
Secara kompetisi, Real Madrid berada di posisi kedua La Liga dan tertinggal empat poin dari Barcelona. Jarak tersebut meningkatkan tekanan terhadap tim asuhan Xabi Alonso.
Di balik layar, perdebatan tentang arah proyek dan masa depan Alonso mulai mengemuka. Namun, manajemen menegaskan pendekatan yang diambil tetap berbasis perhitungan jangka panjang.
Cedera panjang Eder Militao membuat stok bek tengah semakin terbatas. Situasi ini sebenarnya mendorong ide perekrutan pemain baru di tengah musim.
Meski begitu, hierarki klub menilai bursa Januari bukan waktu ideal. Klub-klub enggan melepas pemain penting, harga cenderung melonjak, dan risiko adaptasi dinilai tinggi.
Real Madrid akhirnya sepakat menunda langkah konkret hingga musim panas 2026. Saat itu, pasar dianggap lebih stabil dan kebutuhan tim bisa dianalisis secara menyeluruh.
Pendapat Kami:
Menurut kami, keputusan Real Madrid menahan diri di Januari cukup masuk akal, meski berisiko secara jangka pendek, karena langkah tergesa justru bisa menciptakan masalah baru, sementara fokus pada Jacquet dan Schlotterbeck menunjukkan klub tetap menyiapkan fondasi pertahanan yang lebih terencana.

