Real Madrid Sebenarnya Sudah Punya Suksesor Alami Toni Kroos, Tapi Jarang Dimainkan Carlo Ancelotti

Gila Bola – Awal musim 2023/24 menjadi periode sulit bagi Dani Ceballos di Real Madrid. Gelandang berusia 28 tahun ini tampak kesulitan untuk menembus tim utama.

Meskipun sempat tampil menjanjikan saat memperkuat Real Betis, perannya di Madrid kerap terbatas hanya sebagai pemain pengganti di menit-menit akhir pertandingan.

Pensiunnya Toni Kroos, yang dikenal sebagai pengatur permainan di lini tengah, seharusnya menjadi peluang bagi Ceballos untuk bersinar. Kroos sering kali menjadi pusat distribusi bola dan pengatur tempo, sementara Luka Modric, meski memiliki beberapa peran serupa, lebih dinamis dan cenderung bermain menyerang.

Namun, Carlo Ancelotti tampaknya enggan memberikan kesempatan reguler kepada Ceballos meski tim membutuhkan pemain dengan kemampuan seperti Kroos.

Statistik Mendukung Performa Ceballos

Dalam beberapa pekan terakhir, Ceballos perlahan mulai mendapatkan kepercayaan untuk bermain lebih sering. Meskipun gaya bermainnya tidak sepenuhnya sama dengan Kroos, Ceballos mampu memberikan kontribusi yang signifikan.

Statistik menunjukkan bahwa gelandang Spanyol itu telah menjadi salah satu gelandang paling efektif di tim. Ceballos memimpin dalam jumlah umpan dengan rata-rata 88,5 operan per 90 menit, mengungguli rekan setimnya, Luka Modric, yang mencatatkan rata-rata 79,1 operan.

Dalam hal umpan ke sepertiga akhir lapangan, dia juga bersaing ketat dengan Modric, mencatatkan rata-rata 9,47 umpan per pertandingan, hanya sedikit di bawah Modric yang mencatatkan 9,76 umpan.

Selain itu, sentuhannya terhadap bola juga sangat tinggi, dengan rata-rata 1,11 sentuhan per menit. Hal ini menunjukkan peran aktifnya dalam mengalirkan permainan di lini tengah.

Akurasi dan Kontribusi Bertahan

Bukan hanya jumlah umpan yang menjadi keunggulan Ceballos, tetapi juga kualitasnya. Dia tercatat memiliki akurasi umpan tertinggi di skuad Real Madrid dengan angka 93,9 persen.

Statistik ini bahkan lebih baik daripada pemain bertahan seperti Ferland Mendy, Antonio Rudiger, dan Aurelien Tchouameni, yang cenderung membuat operan sederhana.

Di sisi pertahanan, Ceballos juga menunjukkan peningkatan signifikan. Dia kini memimpin dalam jumlah tekel dan kemenangan duel per 90 menit. Hal ini membuktikan bahwa dia tidak hanya andal dalam mengatur bola tetapi juga mampu memberikan kontribusi penting saat tim kehilangan penguasaan.

Meski masih harus bersaing untuk menjadi starter reguler di bawah asuhan Ancelotti, Ceballos mulai menemukan tempatnya di skuad. Kemampuannya untuk menghadirkan kreativitas, akurasi umpan, serta keandalan bertahan menjadi nilai tambah di musim yang penuh tantangan ini.

Dalam situasi di mana Real Madrid tengah mencari konsistensi di semua lini, kehadiran Ceballos menjadi angin segar. Dia menunjukkan bahwa dirinya mampu menjadi opsi yang solid di lini tengah, terutama ketika tim membutuhkan keseimbangan antara menyerang dan bertahan.