Satu Bintang Real Madrid Merasa Dapat Perlakuan Berbeda dari Florentino Perez

Gilabola.com Luka Modric menutup petualangannya bersama Real Madrid dengan kekalahan pahit 4-0 dari Paris Saint-Germain di semifinal Piala Dunia Antar Klub.

Meski laga itu menandai akhir kariernya di Madrid, suasana emosional justru datang dari luar lapangan, tepatnya dalam momen perpisahannya dengan presiden klub, Florentino Perez.

Dalam wawancaranya bersama media resmi klub yang dikutip dari Marca, Modric mengungkap bahwa Perez adalah sosok yang sangat penting dalam hidup dan karier sepak bolanya.

Dia menyebut bahwa presiden klub telah menunjukkan kasih sayang khusus kepadanya sejak pertama kali membawanya ke Madrid. Modric merasa bahwa perlakuan yang diterimanya dari Perez sangat berbeda dibandingkan pemain lain.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengakui bahwa untuk pertama kalinya dia melihat sang presiden menangis. Momen itu mempertegas betapa erat hubungan personal yang telah terjalin selama lebih dari satu dekade antara gelandang Kroasia itu dengan orang nomor satu di klub.

Regenerasi Real Madrid dan Masa Depan Modric di Milan

Meski telah berusia 39 tahun, Modric belum berniat gantung sepatu. Setelah turnamen ini, dia dipastikan akan melanjutkan karier ke AC Milan, di mana dia berharap tetap tampil reguler sebagai bagian dari persiapannya memimpin Kroasia di Piala Dunia 2026 mendatang.

Kepindahan ini juga menandai akhir dari 13 tahun pengabdian Modric di Santiago Bernabeu, tempat dia tumbuh menjadi legenda dan ikon lini tengah bola Eropa.

Sementara itu, Michel Salgado, eks bek kanan Real Madrid dan timnas Spanyol, mengomentari kepergian Modric dari klub. Dalam wawancara dengan AS, dia menyatakan bahwa keputusan tersebut merupakan langkah yang tepat bagi kedua belah pihak.

Menurut Salgado, kehadiran pelatih baru Xabi Alonso membawa ide-ide segar, terutama dalam taktik dan pendekatan taktik yang lebih modern. Dia menyebut bahwa regenerasi memang perlu, dan bukan hanya Modric, tetapi juga Toni Kroos yang sudah lebih dulu pensiun.

Salgado juga membela turnamen Piala Dunia Antar Klub dari kritik yang disampaikan Jurgen Klopp, dengan menyatakan bahwa sepak bola adalah olahraga global. Dia menilai bahwa meskipun masih banyak kekurangan, turnamen seperti ini sangat dihargai di banyak negara dan akan semakin baik di edisi-edisi mendatang.

Kepergian Modric meninggalkan ruang kosong, tapi juga membuka peluang untuk babak baru di Real Madrid. Dan meski tak lagi berseragam putih, sosoknya tetap akan dikenang dalam sejarah panjang klub yang sarat dengan prestasi di dunia sepak bola.